Islam Adalah Satu-Satunya Agama Yang Benar (2)

Jumat, 13 Agustus 2004 15:26:12 WIB
Kategori : Kitab : Dasar Islam

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Demi Rabb yang diri Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seorang dari umat Yahudi dan Nasrani yang mendengar diutusnya Muhammad, kemudian dia mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya (Islam), niscaya dia termasuk penghuni Neraka.” Sebagai ilustrasi dan gambaran yang sangat mudah untuk kita pahami adalah sosok Abu Thalib, seorang yang telah mencurahkan harta, kedudukan dan jiwanya untuk membela Islam, namun meninggal dunia dalam keadaan kafir, sehingga Allah Azza wa Jalla tetap menempatkan dirinya di Neraka. Dalam sebuah hadits, ‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib Radhiyallahu anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah, apakah engkau dapat memberikan manfaat kepada Abu Thalib, karena sesungguhnya ia membantumu dan marah (karena membela)mu?” Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “Ya, ia ditempatkan di Neraka paling atas. Dan kalaulah bukan karena (syafa’at)ku, maka pasti ia berada di kerak Neraka yang paling dalam.” Dalam hadits yang lainnya dari Abu Sa’id al-Khudriy Radhiyallahu anhu, “Bahwasanya pernah dibicarakan di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang pamannya, Abu Thalib, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:“Mudah-mudahan akan bermanfaat syafa’atku nanti pada hari Kiamat, maka ia (Abu Thalib) mendapat (siksa yang paling ringan) di Neraka paling atas yaitu dimasukkan kedua mata kakinya ke Neraka dan (karena sebab itu) otaknya mendidih.”

38-41. Banyaknya Karya Tulis. Lalai Melaksanakan Ibadah Sunnah. Banyaknya Kedustaan

Jumat, 13 Agustus 2004 15:12:29 WIB
Kategori : Kitab : Hari Kiamat (1)

Pada akhir zaman akan ada para pembohong yang membawa berita kepada kalian dengan sesuatu yang tidak pernah kalian dengar, tidak juga pernah didengar oleh bapak-bapak kalian, maka hati-hatilah kalian dan hindarilah mereka agar tidak menyesatkan kalian juga tidak mendatangkan fitnah kepada kalian.” Dan diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma, beliau berkata: “Sesungguhnya di dalam lautan ada syaitan-syaitan terpenjara yang diikat oleh Sulaiman, hampir saja mereka keluar, lalu membacakan al-Qur-an kepada manusia.” An-Nawawi rahimahullah berkata, “Maknanya adalah membacakan sesuatu yang bukan al-Qur-an, akan tetapi mengatakan bahwa hal itu merupakan al-Qur-an untuk menipu orang awam dari kalangan manusia, maka hendaklah mereka tidak tertipu.” Betapa banyak pembicaraan aneh di zaman sekarang ini. Sebagian manusia tidak hati-hati lagi dengan banyak berbicara bohong dan menukil berita tanpa memastikan terlebih dahulu tentang kebenarannya, hal itu jelas menyesatkan manusia dan memfitnah mereka. Karena itulah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memberi peringatan agar tidak membenarkan mereka. Para ulama hadits telah menjadikan hadits-hadits ini sebagai landasan tatsabbut (melakukan klarifikasi) dalam menukil sebuah hadits dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan memeriksa para perawi agar diketahui yang terpercaya dari yang lainnya. Dengan sebab banyaknya kebohongan manusia pada zaman sekarang ini, maka manusia tidak bisa membedakan berbagai berita, akhirnya dia tidak mengetahui antara berita yang benar dan tidak.

Nasehat Untuk Para Da'i Agar Menyelenggarakan Kajian-Kajian Di Seluruh Negeri

Jumat, 13 Agustus 2004 08:37:28 WIB
Kategori : Fiqih : Nasehat

Tidak diragukan lagi, bahwa kewajiban para ulama, di mana pun mereka berada, adalah menyebarkan kebenaran, menyebarkan As-Sunnah dan mengajari manusia serta tidak enggan atau sungkan untuk melakukannya. Bahkan wajib atas para ahli ilmu untuk menyebarkan kebenaran melalui kajian-kajian di masjid sekitar tempat tinggal mereka, walaupun mereka bukan imam masjid-masjid tersebut. Sementara para imam masjid pun wajib berdakwah, setidaknya melalui khutbah-khutbah Jum'at. Jadi masing-masing mereka wajib mempedulikan khutbah Jum'at dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Begitu pula ceramah-ceramah dan seminar-seminar, harus bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjelaskan perkara-perkara agama yang masih samar terhadap masyarakat.

Pasal Keempat : Dinding Ya'-juj Dan Ma'-juj

Kamis, 12 Agustus 2004 22:50:04 WIB
Kategori : Kitab : Hari Kiamat (2)

Dzul Qarnain membangun dinding Ya'-juj dan Ma'-juj untuk menghalangi antara mereka dan tetangga mereka yang telah meminta pertolongan kepada Dzul Qarnain dari kejahatan Ya'-juj dan Ma'-juj. Tempat dinding penghalang tersebut tidak diketahui tempatnya dengan pasti. Sebagian raja dan para ahli sejarah berusaha untuk mengetahui tempat-nya, di antaranya adalah Khalifah al-Watsiq, beliau pernah mengutus beberapa gubernurnya bersama pasukan infantri untuk pergi guna melihat dinding tersebut, menelitinya dan menjelaskan kepadanya ketika kembali. Maka mereka menelusuri dari suatu negeri ke negeri lain, dan satu kerajaan ke kerajaan lainnya hingga mereka sampai kepadanya, dan melihat dinding tersebut yang terbuat dari besi juga timah. Mereka menyebutkan bahwa mereka melihat sebuah pintu yang sangat besar dengan kuncinya yang sangat besar, demikian pula mereka melihat susu-susu dan madu pada sebuah benteng di sana, dan dijaga oleh para penjaga dari kerajaan-kerajaan yang berbatasan dengannya, dan dinding tersebut sangat tinggi sekali, tidak dapat didaki juga gunung-gunung yang ada di sekitarnya tidak dapat didaki. Setelah itu mereka kembali ke negeri mereka, setelah mengembara lebih dari 2 tahun, dan menyaksikan banyak keajaiban.” Kisah ini disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsiirnya, akan tetapi beliau tidak menyebutkan sanadnya, maka hanya Allah-lah yang mengetahui kebenaran kisah tersebut. Dan yang ditunjukkan dari beberapa ayat terdahulu bahwa dinding tersebut dibangun di antara dua gunung.

Syarat Nikah Dengan Menceraikan Isteri Pertama

Kamis, 12 Agustus 2004 22:20:48 WIB
Kategori : Fiqih : Nikah

Apabila seorang wanita mau menikah dengan syarat istri pertama ditalak menurut pendapat Abil Khattab penikahan sah. Akan tetapi menurut Syaikh Taiyuddin pernikahan tersebut tidak sah dan inilah pendapat yang benar. Tidak boleh bagi seorang wanita mau dinikah dengan syarat isteri pertama dicerai dan jika tetap bersikeras mensyaratkan seperti itu, maka syarat tersebut dinyatakan sia-sia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Setiap syarat yang tidak dibenarkan oleh aturan Allah maka syarat tersebut bathil” Dan dalam hadits yang lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. " Janganlah seorang wanita meminta suaminya untuk mentalak isteri lainnya untuk mendapatkan sesuatu yang tidak menjadi haknya”.

Bolehkah Bertayamum Bagi Orang Tua Yang Kesulitan Berwudhu

Kamis, 12 Agustus 2004 11:57:00 WIB
Kategori : Wanita : Thaharah

Jika keadaan wanita itu sebagaimana yang telah anda sebutkan, maka bagi wanita itu dibolehkan untuk berwudlu sesuai dengan kemampuannya walaupun dengan cara mendekatkan air wudlu pada dirinya, dan jika hal itu tidak bisa ia lakukan dan juga tidak bisa dilakukan dengan bantuan orang lain, maka dibolehkan baginya untuk bertayamum berdasarkan firman Allah. "Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupannmu" Sedangkan untuk membersihkan kotoran yang keluar dari dubur atau kemaluannya, maka cukup istijmar, yaitu mengusapnya dengan batu, tisu atau sapu tangan bersih yang dapat membersihkan, dengan syarat usapan itu dilakukan tidak kurang dari tiga kali pada masing-masing temmpat keluarnya najis di bagian depan maupun di bagian belakang. Jika tiga usapan itu belum cukup, maka wajib menambah jumlah usapan itu hingga tempat keluarnya najis itu bersih dari kotoran ataupun najis, dan baginya dibolehkan untuk menjama' shalat Zhuhur dengan shalat Ashar pada salah satu waktu di antara dua waktu itu, begitu juga shalat Maghrib dan Isya.

First  Prev  376  377  378  379  380  381  382  383  384  385  386  Next  Last

Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du. Website almanhaj.or.id adalah sebuah media dakwah sangat ringkas dan sederhana, yang diupayakan untuk ikut serta dalam tasfiyah (membersihkan) umat dari syirik, bid'ah, serta gerakan pemikiran yang merusak ajaran Islam dan tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak mereka kepada pola pikir ilmiah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kebenaran dan kebaikan yang anda dapatkan dari website ini datangnya dari Allah Ta'ala, adapun yang berupa kesalahan datangnya dari syaithan, dan kami berlepas diri dari kesalahan tersebut ketika kami masih hidup ataupun ketika sudah mati. Semua tulisan atau kitab selain Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahihah dan maqbul, mempunyai celah untuk dikritik, disalahkan dan dibenarkan. Barangsiapa yang melihat adanya kesalahan hendaknya meluruskannya. Hati kami lapang dan telinga kami mendengar serta bersedia menerima. Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih. Jazaakumullahu khairan almanhaj.or.id Abu Harits Abdillah - Redaktur Abu Khaulah al-Palimbani - Web Admin