Kategori Dakwah

Salafiyah Dan Solidaritas Muslim

Sabtu, 19 Maret 2011 22:40:10 WIB

Loyalitas, persaudaraan dan solidaritas muslim harus dilandasi dan ditegakkan di atas aqidah dan manhaj yang shahih; sehingga loyalitas dan solidaritas tersebut tidak menyimpang. Persaudaraan tidak mungkin terjadi, kecuali berlandaskan iman. Memperbaiki masyarakat muslim dari penyimpangan dan kerusakan beragama, merupakan wujud solidaritas muslim yang terbesar dan terpenting. Ini merupakan loyalitas (wala’) yang mestinya diberikan kepada sesama muslim. Semua usaha memperbaiki masyarakat ini, dikategorikan sebagai solidaritas muslim. Adapun dakwah Salafiyah, juga mewujudkan solidaritas kepada kaum muslimin dengan upaya memperbaiki masyarakat dengan cara bertahap, dimulai dengan yang paling penting dan mendesak, kemudian yang setelahnya; sehingga dapat membentuk masyarakat yang baik dan terjauh dari penyimpangan agama. Dakwah Salafiyah memulai dengan mengajak kepada perbaikan aqidah, mengajak bertauhid dan melarang kesyirikan. Kemudian mengajak untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan seluruh kewajiban dan menjauhi segala larangan. Demikianlah salah satu ketentuan manhaj Salaf dalam berdakwah. Yaitu dengan mencontoh dakwah para rasul, mengajak menusia memperbaiki aqidah mereka. Bahkan dakwah kepada tauhid merupakan asas dan inti dakwah para rasul

Tugas Dakwah

Rabu, 28 April 2010 15:01:26 WIB

Maka fenomena pada zaman ini, yang sebagian “mubaligh” membuat tarif untuk tablighnya, merupakan perkara yang menyelisihi syari’at. Sebagian ada yang memasang tarif untuk berceramah di kota yang dekat dengan Rp. 500.000,00 setiap jamnya. Jika bersama group musiknya (rebana!) tarifnya meningkat menjadi 1.500.000,00. Semakin jauh tempat yang dituju untuk berceramah, semakin tinggi pula tarifnya! Seandainya yang disampaikan oleh para mubaligh itu merupakan kebenaran, maka memasang tarif dalam dakwah itu merupakan kesalahan, apalagi jika yang disampaikan di dalam ceramah-ceramah itu ternyata dongeng-dongeng, lelucon-lelucon dan nyanyian-nyanyian yang dibumbui dengan nasihat-nasihat agama, maka itu merupakan kemungkaran, walaupun dinamakan dengan nama yang indah. Karena hal itu bertentangan dengan jalan para nabi dalam berdakwah. Namun, jika seseorang berdakwah dengan benar dan ikhlas, kemudian dia diberi harta, sedangkan dia tidak mengharapkannya dan tidak memintanya, tujuannya hanyalah berdakwah, baik dia mendapatkan harta itu atau tidak, maka –insya Allah- menerimanya tidak mengapa

Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan Anak

Rabu, 10 Maret 2010 15:44:21 WIB

Keshalihan kedua orang tua memberi pengaruh kepada anak-anaknya. Bukti pengaruh ini bisa dilihat dari kisah Nabi Khidhir yang menegakkan tembok dengan suka rela tanpa meminta upah, sehingga Musa Alaihissalam menanyakan alasan mengapa ia tidak mau mengambil upah. Allah Azza wa Jalla berfirman : "Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shalih, maka Rabbmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaan dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Rabbmu dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya". Dalam menafsirkan firman Allah Azza wa Jalla "dan kedua orang tuanya adalah orang shalih," Ibnu Katsir berkata: "Ayat di atas menjadi dalil bahwa keshalihan seseorang berpengaruh kepada anak cucunya di dunia dan akhirat berkat ketaatan dan syafaatnya kepada mereka, maka mereka terangkat derajatnya di surga agar kedua orang tuanya senang dan berbahagia sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur`ân dan as-Sunnah".

Garis Besar Pendidikan Pada Masa Salaf

Selasa, 9 Maret 2010 16:50:31 WIB

Sudah menjadi kewajiban para ulama, da'i, ustadz dan para pendidik untuk mempelajari keahlian yang dimiliki para Sahabat Radhiyallahu 'anhum agar mencapai kedudukan tertinggi dan sampai pada derajat tertinggi di dunia dan akhirat. Jadikanlah karakteristik dan keahlian mereka selalu dalam ingatan kita ketika kita melaksanakan kewajiban mendidik generasi masa ini. Karena para pendidik memiliki tujuan membentuk generasi seperti generasi Sahabat dalam aqidah dan pemahaman terhadap al-Qur`ân dan Sunnah dan menjadikan mereka taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya serta mendidik mereka menjadi orang yang zuhud terhadap dunia dan antusias dengan Akhirat. Disamping juga, untuk menanamkan pada mereka sikap berkorban dalam mencapai keridhoan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan memiliki semangat membela agama dan ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Marilah kita tanamkan hal ini dalam benak dan ingatan kita dan mari bersama-sama semangat untuk menerapkannya ketika kita menjadi pendidik baik di keluarga, lingkungan dan sekolah-sekolah, agar kita dapat mengembalikan lagi warna masa depan umat ini di atas cahaya ilmu dan petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta'ala

Apa Dan Kemana Pendidikan Islam?

Senin, 8 Maret 2010 15:51:59 WIB

Jadi makna dan hakikat tarbiyah secara istilah ialah: “Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan cara-cara dan sarana-sarana yang tidak bertentangan dengan syari’at Islam untuk maksud memelihara serta membentuk seseorang menjadi pemimpin di muka bumi dengan kepemimpinan yang di atur berdasarkan peribadatan hanya kepada Allah Azza wa Jalla saja secara sempurna. Sudah barang tentu kegiatan ini harus dilakukan berbarengan dengan upaya terus menerus menjaga manhaj ilmiah secara teliti agar secara mengakar dapat memahami persoalan-persoalan bid’ah (untuk dihindari), kemudian selalu memperhatikan tata cara penerapannya. Sementara itu Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu mengatakan: “Asas-asas tarbiyah dalam masyarakat Islam berdiri dalam rangka mewujudkan aqidah yang benar, perasaan-perasaan yang mulia dan adab-adab yang tinggi. Hal ini tercermin pada hubungan antara anak didik dengan Rabb-nya, dengan pendidiknya, dengan kawannya, dengan kantor lembaga pendidikannya dan kemudian dengan lingkungan keluarganya”. Dari sini, dapat diketahui bahwa hakikat tarbiyah yang benar bertumpu pada tiga hal penting:

Jika Hendak Berdakwah!

Selasa, 15 Desember 2009 22:45:43 WIB

Dakwah, adalah satu ibadah yang sangat agung, ladang untuk menuai pahala, dan tugas sangat mulia yang Allah embankan di pundak para rasul dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat, para pengembannya merupakan manusia-manusia terbaik perkataanya. Akan tetapi banyak yang tidak memahami makna serta tujuan dakwah yang sebenarnya, sehingga tidak mengajak kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala tetapi justru mengajak kepada selain-Nya. Ada yang mengajak kepada kelompok dan golongan tertentu. Ada yang menjadikan dakwah sebagai sarana untuk mencari dunia dan popularitas. Bahkan ada dengan tujuan untuk merekrut massa (pengikut). Maka, bagaimanakah tujuan dakwah yang sebenarnya, serta apa saja yang harus diperhatikan oleh seorang dai ketika ia berdakwah? Dakwah ilallah, adalah mengajak kepada agama Allah Subhanahu wa Ta'ala, kepada syariat-Nya, dan melarang semua yang menyelisihinya, baik yang berupa akidah, perbuatan, perkataan maupun akhlak. Tujuan utama dakwah, ialah mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Memberi petunjuk kepada manusia dan menjelaskan kebenaran kepada mereka.

First  Prev  1  2  3  4  5  Next  Last

Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du. Website almanhaj.or.id adalah sebuah media dakwah sangat ringkas dan sederhana, yang diupayakan untuk ikut serta dalam tasfiyah (membersihkan) umat dari syirik, bid'ah, serta gerakan pemikiran yang merusak ajaran Islam dan tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak mereka kepada pola pikir ilmiah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kebenaran dan kebaikan yang anda dapatkan dari website ini datangnya dari Allah Ta'ala, adapun yang berupa kesalahan datangnya dari syaithan, dan kami berlepas diri dari kesalahan tersebut ketika kami masih hidup ataupun ketika sudah mati. Semua tulisan atau kitab selain Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahihah dan maqbul, mempunyai celah untuk dikritik, disalahkan dan dibenarkan. Barangsiapa yang melihat adanya kesalahan hendaknya meluruskannya. Hati kami lapang dan telinga kami mendengar serta bersedia menerima. Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih. Jazaakumullahu khairan almanhaj.or.id Abu Harits Abdillah - Redaktur Abu Khaulah al-Palimbani - Web Admin