Sabtu, 11 Februari 2006 14:39:13 WIB
Kategori : Kitab : Qadha & Qadar
Seandainya kita mengambil dan mengikuti pendapat golongan pertama, yaitu mereka yang ekstrim dalam menetapkan qadar, niscaya sia-sialah syari'at ini dari semula. Sebab bila dikatakan bahwa manusia tidak mempunyai kehendak dalam perbuatannya, berarti tidak perlu dipuji atas perbuatan yang terpuji dan tidak perlu dicela atas perbuatan yang tercela. Karena pada hakikatnya perbuatan tersebut dilakukan tanpa kehendak dan keinginan dirinya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Allah Tabaraka wa Ta'ala -Mahasuci Allah dari pendapat dan pemahaman yang demikian ini- adalah zhalim jika mengadzab dan menyiksa orang yang berbuat maksiat, sebab perbuatan maksiat tersebut terjadi bukan dengan kehendak dan keinginanny.
Jumat, 10 Februari 2006 14:55:09 WIB
Kategori : Al-Qur'an : Ilmu
Umat Islam diperintahkan untuk menjaga Al-Qur’an, baik dalam penulisan maupun tilawah, dan membacanya sesuai dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan sungguh dahulu bahasa para sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah bahasa Arab yang salimah (baik dan benar) karena sangat sedikit orang dari luar Arab di antara mereka. Perhatian mereka dengan tilawah (bacaan) seperti yang diturunkan sangat luar biasa. Yang demikian itu berlangsung terus sampai masa Al-Khulafa Ar-Rasyidin dan belum dikhawatirkan terjadi lahn (kesalahan) dalam membaa Al-Qur’an. Pada masa itu tulisan masih asli tanpa titik dan harakat dan bukan suatu yang sulit bagi mereka untuk membacanya. Akan tetapi, ketika sampai pada kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan dan semakin banyak kaum muslimin dari luar Arab maka mulai dikhawatirkan terjadi lahn dalam membaca.
Kamis, 9 Februari 2006 13:39:55 WIB
Kategori : Kitab : Dasar Islam
Sesungguhnya para ulama mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap ‘aqidah Salafush Shalih. Mereka menulis kitab-kitab yang banyak sekali untuk menjelaskan dan menerangkan ‘aqidah Salaf ini, serta membantah orang-orang yang menentang dan menyalahi ‘aqidah ini dari berbagai macam firqah dan golongan yang sesat. Karena sesungguhnya ‘aqidah dan manhaj Salaf ini dikenal dengan riwayat bersambung yang sampai kepada imam-imam Ahlus Sunnah dan ditulis dengan penjelasan yang benar dan akurat. Adapun untuk mengetahui ‘aqidah dan manhaj Salaf ini maka kita bisa melihat: Pertama, penyebutan lafazh-lafazh mereka dan riwayat Ahlul Hadits dengan sanad-sanad yang shahih. Kedua, yang meriwayatkan ‘aqidah dan manhaj Salaf adalah seluruh ulama kaum muslimin dari berbagai macam disiplin ilmu, yaitu: Ahlul Ushul, Ahlul Fiqh, Ahlul Hadits, Ahlut Tafsir, dan yang lainnya. Sehingga ‘aqidah dan manhaj Salaf ini diriwayatkan oleh para ulama dari berbagai disiplin ilmu secara mutawatir. Penulisan dan pembukuan ‘aqidah dan manhaj Salaf (seiring) bersamaan dengan penulisan dan pembukuan Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dengan ‘aqidah Salaf, seorang muslim akan mengagungkan Al-Qur-an dan As-Sunnah, adapun ‘aqidah yang lain karena mashdarnya (sumbernya) hawa nafsu, maka mereka akan mempermainkan dalil, sedang dalil dan tafsirnya mengikuti hawa nafsu
Rabu, 8 Februari 2006 13:39:13 WIB
Kategori : Kitab : Manhaj Salaf
Sedang orang bodoh dari kalangan ahlil mantiq dan pengekor Yunani menganggap syari'ah itu hanyalah doktrin yang tidak ada hujjahnya kepada mayoritas orang dan para Nabi mengajak mereka dengan cara doktrin sedangkan hujjah (argumen) hanya milik orang-orang khusus yaitu ahli burhan yang mereka maksudkan adalah mereka sendiri dan yang mengikuti mereka. Semua ini berasal dari kebodohan mereka terhadap syariat dan Al-Qur'an, karena Al-Qur'an penuh dengan hujjah dan dalil-dalil serta bukti-bukti nyata (burhan) dalam masalah Tauhid, eksistensi sang pencipta, tempat kembali (alma'ad), pengutusan para Rasul dan penciptaan alam semesta, sehingga tidaklah para ahli kalam (mutakalimin) dan yang lainnya menjelaskan satu dalil yang benar atas hal tersebut kecuali hal itu telah ada di dalam Al-Qur'an.
Selasa, 7 Februari 2006 09:48:00 WIB
Kategori : Kitab : As-Sunnah
Penyampaian hadits dilakukan dengan sangat hati-hati, karena menyangkut masalah-masalah agama. Hal ini sengaja dilakukan demi menjaga apabila dalam penyampaiannya terjadi kesalahan. Sebagaimana dijelaskan oleh az-Zubair, “Mereka yang kuat ingatannya telah menyampaikan hadits tanpa ada kesalahan, seperti Ibnu ‘Abbas, Ibnu Mas’ud dan Abu Hurairah.” As-Sunnah disalin dengan sangat hati-hati, baik dengan jalan hafalan maupun tulisan. Hal ini telah berlangsung sejak zaman Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan zaman para Shahabat sampai akhir abad pertama, hingga kemudian lembaran-lembaran yang berisikan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dikumpulkan pada masa ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz. Di mana ia memerintahkan Abu Bakar bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm untuk menulis dan mengumpulkan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang sejak itu pula dimulai ilmu periwayatan hadits. Kata khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz kepada Abu Bakar bin Muhammad, “Perhatikanlah hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu tulislah hadits-hadits itu, karena sesungguhnya aku khawatir akan hilangnya ilmu dengan wafatnya para ulama, dan janganlah diterima melainkan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam saja.”
Senin, 6 Februari 2006 13:59:58 WIB
Kategori : Bahasan : Tauhid
Menurut kaidah bahwa orang yang telah meninggal tidak dapat lagi mendengar panggilan siapa saja yang memanggilnya dari orang yang masih hidup, tidak mampu mengabulkan do'a (permohonan) siapappun yang berdo'a (memohon) kepadanya, serta tidak berbicara dengan manusia yang masih hidup, sekalipun yang memanggil itu adalah nabi. Amalan orang yang mati terputus dengan kematiannya sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. "Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu ; dan kalaupun mereka mendengarnya, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan pada hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Allah Yang Maha Mengetahui".
First Prev 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 Next Last
