Kamis, 9 Maret 2006 16:36:23 WIB
Kategori : Fiqih : Makanan
Daging (import) ini ada dua kemungkinan yaitu hewan yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan. Hewan yang boleh dimakan terbagi menjadi dua kemungkinan : Sembelihan ahli kitab, ini bisa berupa : Disembelih secara syari'at maka halal dimakan, dan dibunuh dengan cara (yang tidak syar'i), maka haram dimakan, karena kita tidak mengetahuinya dengan jelas. Nabi bersabda : "Tinggalkan apa yang meragukanmu, lakukan apa yang tidak meragukanmu". Bukan sembelihan ahli kitab, maka hukumnya haram. Daging hewan yang tidak dimakan sembelihannya (hewan yang haram dimakan) maka ini hukumnya haram. Adapun makan keju, tidaak haram, karena para sahabat memakan keju yang mereka peroleh dari negeri Persia.
Rabu, 8 Maret 2006 19:35:12 WIB
Kategori : Adab Dan Perilaku
Boleh saja buang air kecil sambil berdiri, terutama sekali bila memang diperlukan, selama tempatnya tertetutup dan tidak ada orang yang dapat melihat auratnya, dan tidak ada bagian tubuhnya yang terciprati air seninya. Dasarnya adalah riwayat dari Hudzaifah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam pernah menuju sebuah tempat sampah milik sekelompok orang, lalu beliau buang air kecil sambil berdiri. Hadits ini disepakati keshahihannya. Akan tetapi yang afdhal tetap buang air kecil dengan duduk. Karena itulah yang lebih sering dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, selain juga lebih dapat menutupi aurat dan lebih jarang terkena cipratan air seni.
Selasa, 7 Maret 2006 17:15:38 WIB
Kategori : Risalah : Sakit, Obat
Saya seorang wanita muda, usia dua puluh tahunan, muslimah taat agama, bersuami sejak satu setengah tahun yang lalu, dan alhamdulillah, saya diberi anak sejak enam bulan lalu dengan kelahiran berlangsung normal, Alhamdulillah. Sekitar satu minggu setelah melahirkan, saya mengalami stress yang luar biasa. Kondisi seperti ini belum pernah saya alami sebelumnya. Tidak ada lagi kemampuan memberikan perhatian kepada apapun, juga terhadap anak. Saya telah mendatangi psikiater dan saya melakukan pengobatan hingga baru-baru ini. Pengobatan ini tidak mengembalikan saya kepada kondisi semula, sebagaimana sebelum melahirkan. Saya telah merasa hilang/mati karena lamanya masa pengobatan. Saya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, agar kalian diberi taufiq dalam mengenal pengobatan syar'i untuk perasaan tertekan dan kesedihan jiwa ini.
Senin, 6 Maret 2006 17:35:20 WIB
Kategori : Risalah : Pakaian, Hiasan
Kami berpegang teguh dalam masalah ini dengan kaidah umum yang terdapat dalam hadits Aisyah di dalam Ash-Shahih, ia berkata. "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyukai menggunakan (mendahulukan) kanan damam segala sesuatu, yaitu ketika bersisir, bersuci, dan dalam setiap urusan". Dan kami tambahkan dalam hal ini, hadits lain yang diriwayatkan dalam Ash-Shahih, bahwa beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Sesungguhnya Yahudi tidak mencelup (menyemir) rambut-rambut mereka, karena itu berbedalah dengan mereka, dengan cara menyermir rambut kalian". Juga hadits yang lain yang di dalamnya terdapat perintah untuk berbeda dengan musyrikin. Maka dari hadits-hadits tersebut dapat kami simpulkan bahwa disunnahkan bagi seorang muslim untuk bersemangat dalam membedakan diri dengan orang-orang kafir.
Minggu, 5 Maret 2006 08:06:00 WIB
Kategori : Fokus : Waqiuna
Orang-orang biasa menuduh "Wahabi " kepada setiap orang yang melanggar tradisi, kepercayaan dan bid'ah mereka, sekalipun kepercayaan-kepercayaan mereka itu rusak, bertentangan dengan Al-Qur'anul Karim dan hadits-hadits shahih. Mereka menentang dakwah kepada tauhid dan enggan berdo'a (memohon) hanya kepada Allah semata. Para ahli bid'ah menentang keras dakwah tauhid yang dibangun oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Ini tidak mengherankan, sebab musuh-musuh tauhid telah ada sejak zaman Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam . Bahkan mereka merasa heran terhadap dakwah kepada tauhid. Allah berfirman: "Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan."
Minggu, 5 Maret 2006 07:44:12 WIB
Kategori : Dakwah : Hizbiyyah
Saya katakan, “Sesungguhnya dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah di atas manhaj salaf. Baik dalam usul (pokok-pokok) maupun furu’ (cabang-cabang). Adapun jama’ah Ikhwanul Muslimin dan Tabligh dan jama’ah-jama’ah yang sama, saya serukan kepada mereka, supaya mengembalikan manhaj-manhaj mereka kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam –dan kepada petunjuk dan pemahaman salafus ash-shalih supaya manhaj-manhaj itu ditimbang di atas itu semua sehingga apabila mencocoki alhamdulillah, sedangkan apabila menyelisihi, maka haruslah diluruskan dengan jalan-jalan tersebut. Inilah seruan kami kepada mereka.
First Prev 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 Next Last
