Jumat, 12 Maret 2004 22:07:24 WIB
Kategori : Wanita : Kesehatan
Sungguh berat menjadi seorang ibu. Saat mengandung, dia bersusah payah, lebih-lebih ketika menghadapi persalinan, memperjuangkan si buah hati supaya keluar dari rahimnya dengan selamat. Sedikit lega, pada saat janin lahir dengan selamat melalui perjuangan dengan mempertaruhkan jiwa, baik si ibu maupun bayinya. Masih dilanjutkan lagi proses berikutnya, yaitu ia harus mengeluarkan ari-ari (plasenta) meskipun tak seberat sebelumnya. Detik-detik mengeluarkan plasenta ini pun serta-merta mempertaruhkan nyawa sang ibu. Hal ini akibat pendarahan setelah melahirkan atau setelah bayi baru lahir. Dalam istilah medis disebut pendarahan post partum (pasca persalinan). Pendarahan yang berlanjut bisa mengakibatkan syok (tak sadarkan diri). Pendarahan selalu menyertai proses persalinan dan pasca persalinan. Tetapi, apabila kondisi pendarahan melebihi normal sehingga menyebabkan perubahan tanda vital sang ibu (ibu mengeluh lemas, limbung, berkeringat dingin, menggigil, nafas cepat dan dangkal, nadi cepat, tekanan darah 90 mmHg) dalam 24 jam setelah bayi lahir, inilah yang akan menimbulkan masalah.
Jumat, 12 Maret 2004 21:52:20 WIB
Kategori : Fokus : Mabhats
Akhi (Saudaraku). Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada anda. Ketahuilah, bahwa wajib bagi kita untuk mendalami empat masalah, yaitu : Ilmu, ialah mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama Islam berdasarkan dalil-dalil. Amal, ialah menerapkan ilmu ini. Da'wah, ialah mengajak orang lain kepada ilmu ini. Sabar, ialah tabah dan tangguh menghadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu, mengamalkannya dan berda'wah kepadanya. Dalilnya, firman Allah Ta'ala. "Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, melakukan segala amal shalih dan saling nasihat-menasihati untuk (menegakkan) yang haq, serta nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar". Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :"Seandainya Allah hanya menurunkan surah ini saja sebagai hujjah buat makhluk-Nya, tanpa hujjah lain, sungguh telah cukup surah ini sebagai hujjah bagi mereka". Dan Imam Al-Bukhari Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :"Bab Ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan". Dalilnya firman Allah Ta'ala. " Maka ketahuilah, sesungguhnya tiada sesembahan (yang haq) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu".
Jumat, 12 Maret 2004 10:54:21 WIB
Kategori : Risalah : Orang Tua
Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik. Dia selalu mendo'akanmu dengan taufiq, baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat di sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga disisimu. Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar. Engkau puas dalam keadaan dia haus. Dan engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu. Dan engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia buat. Dan rasanya berat atasmu memeliharanya padahal adalah urusan yang mudah. Dan engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek. Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu.
Jumat, 12 Maret 2004 10:42:54 WIB
Kategori : Kitab : Manhaj Salaf
Al-Qalsyaany berkata dalam Tahrirul Maqaalah min Syarhir Risalah : As-Salaf Ash-Shalih adalah generasi pertama yang mendalam ilmunya lagi mengikuti petunjuk Rasulullah dan menjaga sunnahnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memilih mereka untuk menegakkan agamaNya dan meridhoi mereka sebagai imam-imam umat. Mereka telah benar-benar berjihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menghabiskan umurnya untuk memberikan nasihat dan manfaat kepada umat, serta mengorbankan dirinya untuk mencari keridhoan-Nya.Sungguh Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memuji mereka dalam kitabNya dengan firmanNya. "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka"
Jumat, 12 Maret 2004 08:37:56 WIB
Kategori : Fiqih : Shalat
Adapun berdasarkan pandangan yang benar, dikatakan, apakah masuk akal bahwa seseorang di dalam hatinya terdapat keimanan sebesar biji sawi, ia mengetahui agungnya shalat dan pemeliharaan Allah terhadapnya, namun ia malah senantiasa meninggalkannya ? Tentu saja ini tidak masuk akal. Jika diperhatikan alasan-alasan orang yang mengatakan bahwa meninggalkan shalat tidak menyebabkan kekufuran, maka akan ditemukan alasan-alasan itu tidak keluar dari lima hal. Diantaranya : Karena tidak ada dasar dalilnya. Atau, hal itu terkait dengan suatu kondisi atau sifat yang menghalanginya sehingga meninggalkan shalat. Atau, hal itu terkait dengan kondisi yang diterima udzurnya untuk meninggalkan shalat.
Jumat, 12 Maret 2004 08:09:01 WIB
Kategori : Fiqih : Waris & Waqaf
Saya seorang laki-laki yang sudah menikah, alhamdulillah. Saya mempunyai harta dan hanya mempunyai seorang anak perempuan disamping seorang saudara laki-laki dan seorang saudara perempuan. Kondisi ekonomi anak saya cukup makmur, ia menginginkan agar saya mencatatkan apa-apa yang dikhususkan bagi pamannya, yaitu saudara saya sendiri, dari harta saya, demikian juga saudara perempuan saya menginginkan hal serupa, yaitu agar saya mencatatkan apa-apa yang dikhususkan baginya.Perlu diketahui, bahwa saya pun beristrikan seorang wanita yang bukan ibu anak saya tersebut. Ia belum melahirkan keturunan, tapi mereka tidak menyukainya. Di sisi lain saya khawatir seandainya saya mencatatkan sesuatu untuk saudara saya, ia akan mengusir saya dan istri saya dari rumah.
First Prev 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 Next Last
