Rabu, 12 Januari 2005 22:48:44 WIB
Kategori : Kitab : Aqidah (Syarah)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam diutus untuk mengajak manusia agar beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla saja dan memperbaiki akhlak manusia. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik. ”Sesungguhnya antara akhlak dengan ‘aqidah terdapat hubungan yang sangat kuat sekali. Karena akhlak yang baik sebagai bukti dari keimanan dan akhlak yang buruk sebagai bukti atas lemahnya iman, semakin sempurna akhlak seorang Muslim berarti semakin kuat imannya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:“Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya paling baik di antara mereka, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada isteri-isterinya.” Akhlak yang baik adalah bagian dari amal shalih yang dapat menambah keimanan dan memiliki bobot yang berat dalam timbangan. Pemiliknya sangat dicintai oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan akhlak yang baik adalah salah satu penyebab seseorang untuk dapat masuk Surga.
Rabu, 12 Januari 2005 07:24:07 WIB
Kategori : Al-Qur'an
Inilah hikmah diturunkannya Al Qur’an, supaya ayat-ayatnya diperhatikan, diilmui, dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapat pelajaran, yaitu supaya diamalkan. Adapun membacanya di rumah orang kematian, atau ketika peringatan kematian, maka demikian itu merupakan perbuatan yang tidak pernah disyari’atkan oleh agama Islam, tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam , dan tidak pernah diamalkan oleh para sahabat ataupun para ulama yang mengikuti jalan mereka. Orang-orang yang tidak menyetujui acara tersebut, bukan melarang membaca Al Qur’annya, namun mereka melarang cara dan sifatnya yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Sehingga hal itu termasuk perkara baru dalam agama, yang disebut bid’ah, dan seluruh bid’ah itu sesat. Memang membaca Al Qur’an merupakan ibadah mulia, memiliki berbagai keutamaan, sebagaimana disebutkan di dalam banyak nash-nash agama. Di antaranya, Rasulullah n memerintahkan umatnya untuk membaca Al Qur’an, karena Al Qur’an akan memohonkan syafa’at bagi shahibul Qur’an (orang yang memahami dan mengamalkan Al Qur’an).
Selasa, 11 Januari 2005 21:55:30 WIB
Kategori : Fokus : Mabhats
Ibnu Ghannam berkata : "Muhammad bin Abdul Wahhab telah menampakkan semangat thalabul-ilmi nya sejak usia belia. Beliau memiliki kebiasaan yang sangat berbeda dengan anak-anak sebayanya. Beliau tidak suka dengan main-main dan perbuatan yang sia-sia. Beliau mulai thalabul-ilmi dengan mendalami al-Qur'anul Karim, sehingga tidak aneh kalau beliau sudah hafal ketika umur 10 tahun. Yang demikian itu terjadi pada diri beliau dikarenakan banyak faktor yang mendukungnya. Diantaranya adalah semangat beliau yang sangat menggebu-gebu dalam menuntut ilmu, juga keadaan lingkungan keluarga yang benar-benar mendorong dan memicu beliau untuk terus menerus menuntut ilmuDan Syaikh Abdul Wahhab-lah guru dan sekaligus orang tua beliau yang pertama-tama mencetak kepribadian beliau.
Selasa, 11 Januari 2005 13:33:43 WIB
Kategori : Dakwah : Syubhat
Kita katakan, bahwa sesungguhnya pertanyaan semacam ini hanyalah bersumber dari penanya yang lemah imannya atau tidak memiliki iman sama sekali ; jahil terhadap realitas sejarah dan tidak mengetahui faktor-faktor kemenangan. Justru, ketika umat Islam komitmen terhadap agama pada periode permulaan Islam, mereka memiliki 'Izzah (kemuliaan diri), Tamkin (mendapatkan posisi yang mantap), kekuatan dan kekuasaan di seluruh lini kehidupan. Bahkan sebagian orang berkata, "Sesungguhnya orang-orang Barat belum mampu menimba ilmu apapun kecuali dari ilmu-ilmu yang mereka timba dari kaum muslimin pada periode permulaan Islam." Akan tetapi umat Islam malah banyak terbelakang dari ajaran diennya sendiri dan mengada-adakan sesuatu di dalam Dienullah.
Senin, 10 Januari 2005 15:17:52 WIB
Kategori : Fiqih : Nasehat
Salafiyun sebelum kita, mereka juga menyebar -seperti para sahabat- di tengah-tengah Ahlul Bid'ah, mereka mempengaruhi Ahlul Bid'ah, dan masuklah beribu-ribu manusia ke dalam haribaan manhaj salafi. Maka barangsiapa yang memiliki pemahaman dan kepribadian yang kuat serta ilmu yang mantap, hendaknya dia menegakkan hujjah dan mendakwahi mereka dengan cara yang hikmah dan pelajaran yang baik. Maka anda akan lihat pengaruh hal ini. Adapun orang yang lemah, Demi Allah! janganlah dia bercampur sedikitpun dengan mereka, namun jika ia diuji dengan salam maka wajib atasnya menjawab salam, tidaklah mengapa ia melakukannya, jika tidak apa yang ia lakukan? Namun, janganlah ia becampur dan jangan pula bermajlis dengan mereka.
Senin, 10 Januari 2005 15:11:26 WIB
Kategori : Fiqih : Nasehat
Kita mohon kepada Allah agar Ia menghilangkan fitnah ini, karena sesungguhnya hal ini -demi Allah- telah membahayakan dakwah salafiyah dimana-mana, bukan hanya di sini, namun di seluruh penjuru dunia! Ini adalah madzhab baru yang tidak dikenal Ahlus Sunnah, yaitu menuduh Ahlus Sunnah dengan mumayyi'un -yaitu : mubtadi'ah- dan mematikan Ahlu Sunah itu sendiri. Aku tidak menganggap mustahil bahwasanya ada diantara orang-orang asing yang menyusup ke dalam manhaj salafi dan salafiyin, karena hal ini suatu hal yang telah diketahui secara pasti termasuk cara-caranya Ahlul Hawa' yang mana mereka menyusup ke dalam barisan salafiyin. Yahudi pun juga menyusupkan ke dalam barisan kaum muslimin para penyusup yang menyesatkan. Dan pasti mereka juga berpakaian dengan pakaian salafi jika memang perkaranya berkaitan dengan salafiyin.
First Prev 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 Next Last
