Sabtu, 3 Februari 2007 15:24:56 WIB
Kategori : Kitab : Dasar Islam
Bid’ah sama dengan kata al-ikhtira’ yaitu yang baru yang diciptakan tanpa ada contoh sebelumnya. Imam asy-Syathibi berkata ketika mendefinisikan bid’ah, “Bid’ah adalah cara baru dalam agama yang dibuat menyerupai syari’at dengan maksud untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah.” Ungkapan ‘cara baru dalam agama’ itu maksudnya, bahwa cara yang dibuat itu disandarkan oleh pembuatnya kepada agama. Tetapi sesungguhnya cara baru yang dibuat itu tidak ada dasar pedomannya dalam syari’at. Sebab dalam agama terdapat banyak cara, di antaranya ada cara yang berdasarkan pedoman asal dalam syari’at, tetapi juga ada cara yang tidak mempunyai pedoman asal dalam syari’at. Maka, cara dalam agama yang termasuk dalam kategori bid’ah adalah apabila cara itu baru dan tidak ada dasarnya dalam syari’at. Artinya, bid’ah adalah cara baru yang dibuat tanpa ada contoh dari syari’at. Sebab bid’ah adalah sesuatu yang ke luar dari apa yang telah ditetapkan dalam syari’at. Ungkapan “menyerupai syari’at” sebagai penegasan bahwa sesuatu yang diada-adakan dalam agama itu pada hakekatnya tidak ada dalam syari’at, bahkan bertentangan dengan syari’at dari beberapa sisi.
Jumat, 2 Februari 2007 02:10:00 WIB
Kategori : Wanita : Kesehatan
Kegembiraan akan nampak bagi sepasang suami istri, manakala sang istri terlambat haidh dan dinyatakan positip hamil. Masa mengidam dilalui dengan penuh harap dan sukacita untuk menyambut datangnya amanah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala sekaligus rezki yang dikaruniakanNya. Namun jalan yang dilalui setiap orang tidak sama. Si buah hati yang diharapkan menjadi generasi shalih atau shalihah, bisa jadi tak terbentuk menjadi seorang bayi mungil, karena sang ibu mengalami perdarahan terus-menerus saat kehamilan muda. Kegundahan selalu mendera hati sepasang suami istri. Perasaan was-was atas janin yang mulai berkembang akan mengalami keguguran. Timbul pertanyaan, mengapa wanita hamil mengalami keguguran? Mari kita simak penyebab-penyebabnya sehingga janin tidak jadi terbentuk. Keguguran merupakan istilah awam. Nama lainnya dalam dunia medis disebut abortus. Jadi abortus adalah proses kehamilan yang berhenti di bawah umur 20 pekan kehamilan (kira-kira di bawah umur kehamilan 4-5 bulan). Apabila diukur dengan berat janin, maka batasan berat badan lahir sebesar 500 gram atau kurang
Kamis, 1 Februari 2007 02:43:56 WIB
Kategori : Risalah : Keluarga
Di dalam kitab Fat-hul Baari, (IX/321), al-Hafizh menyebut, “Al-ghairah -dengan fathah mu’jamah dan sukun tahtaniyah setelah-nya huruf ra’-. ‘Iyadh dan juga yang lainnya mengatakan, ‘Kata itu diambil dari kata تَغَيُّرُ الْقَلْبِ (berubahnya hati) dan bergolaknya kemarahan, yang disebabkan oleh keterlibatan pihak lain atas sesuatu yang dianggap spesial. Dan yang paling parah dan sering terjadi adalah antara suami isteri. Itu yang terjadi dalam hubungan antar-manusia. Sedangkan dalam hubungan dengan Allah, maka al-Khaththabi berkata, ‘Penafsiran yang paling baik mengenai hal itu adalah yang ditafsirkan oleh hadits Abu Hurairah." Hadits tersebut berbunyi bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Sesungguhnya Allah itu cemburu dan kecemburuan Allah itu muncul manakala seorang mukmin mengerjakan apa yang diharamkan oleh Allah." Dan yang dimaksud dengan ghairah (cemburu) adalah menjaga isteri dari berbincang dengan laki-laki yang bukan mahram serta mencari perhatian mereka, juga bersolek dan membuka aurat. Dan bukan menuduh dan menilai rendah agama dan kehormatannya serta memata-matainya.
Rabu, 31 Januari 2007 03:01:04 WIB
Kategori : Aktual
Sayyid Quthub mengatakan :”Kami condong untuk menilai, bahwa kekhalifahan Ali Radhiyallahu ‘anhu adalah kelanjutan dari kekhalifahan dua syaikh sebelumnya. Adapun masa Utsman Radhiyallahu ‘anhu adalah kekosongan diantara dua masa tersebu". Sayyid Quthub mengatakan : “Sesungguhnya Mu’awiyah bersama temannya, yaitu Amr (bin ‘Ash), bisa mengalahkan Ali, bukan karena mereka lebih mengetahui tentang rahasia jiwa dan lebih berpengalaman dalam menentukan tindakan bermanfaat pada waktu yang tepat, akan tetapi keduanya sangat cepat dalam menggunakan semua senjata/cara. Adapun Ali terikat dengan budi pekertinya ketika memilih sarana untuk berselisih. Ketika Mua’wiyah dan temannya menggunakan kedustaan, kecurangan, penipuan, kemunafikan suap serta money politik, maka Ali tdak sanggup untuk turun pada derajat serendah ini. Sehingga tidak perlu heran atas kesuksesan keduanya dan kegagalan Ali. Dan sungguh kegagalan (Ali) ini lebih mulia dari segala kesuksesan”. Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berkomentar : “Ini perkataan yang jelek, ini perkataan yang jelek, celaan terhadap Mu’awiyah, celaan terhadap Amr bin Al-Ash”. Beliau juga berkomentar tentang buku-buku ini, dengan mengatakan :”Sudah sepantasnya, untuk dirobek-robek”
Selasa, 30 Januari 2007 01:50:13 WIB
Kategori : Dakwah : Hizbiyyah
Ta’awun yang syar’iy di dalam kebajikan dan ketakwaan merupakan kalimat yang mencakup seluruh kebajikan, yang akan membawa kebaikan bagi masyarakat muslim dan keselamatan dari keburukan serta sadarnya individu akan peran tanggung jawab yang diemban di atas bahunya. Karena ta’awun di dalam kehidupan umat merupakan manifestasi dari kepribadiannya dan merupakan pondasi di dalam membina perabadan umat. Ta’awun yang syar’iy merupakan konsekuensi dari wala’ (loyalitas) kepada kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman : “ Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar” Barangsiapa yang meninggalkan nasehat kepada saudaranya dan menelantarkannya, maka pada hakikatnya ia adalah seorang penipu dan bukan pembela mereka
Senin, 29 Januari 2007 01:02:42 WIB
Kategori : Risalah : Do'a & Taubat
Katakanlah, ‘Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” . Para ulama bersepakat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang bertaubat. Barangsiapa yang bertaubat dari dosa-dosanya dengan taubat yang semurni-murninya, maka Allah mengampuni dosa-dosanya semuanya, berdasarkan ayat ini dan berdasarkan firmanNya. “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb kamu akan menutupi kesalahan-kesalahan dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai
First Prev 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 Next Last
