Kamis, 22 Februari 2007 05:55:20 WIB
Kategori : Dakwah
Kelompok-kelompok sempalan ini yang menyeru manusia kepada kesesatan, bersatu diatas kemungkaran dan diatas hawa nafsu atau berkumpul diatas pemikiran-pemikiran kufur seperti sosialisme, komunisme, kapitalisme, demokrasi atau bersatu berdasarkan fanatik golongan dan lain sebagainya. Inilah kelompok-kelompok sesat yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Hudziafah untuk ditinggalkan dan dijauhi karena menjerumuskan manusia ke dalam neraka jahanam dengan sebab ajaran mereka yang bukan dari Islam. Adapun kelompok yang menyeru kepada Islam (yang benar), memerintahkan kepada yang baik dan melarang dari yang mungkar maka inilah yang diperintahkan oleh Allah untuk diikuti dan ditolong. Allah ta’ala berfirman. “Hendaklah ada diantara kalian sekelompok orang yang menyeru kepada kebaikan dan menyeru kepada yang baik dan melarang dari yang mungkar. Dan merekalah orang-orang yang beruntung”
Rabu, 21 Februari 2007 02:29:17 WIB
Kategori : Risalah : Rizqi & Harta
Di dalam Lisan al 'Arab, Ibnu al Manzhur rahimahullah menjelaskan, ar rizqu, adalah sebuah kata yang sudah dimengerti maknanya, dan terdiri dari dua macam. Pertama, yang bersifat zhahirah (nampak terlihat), semisal bahan makanan pokok. Kedua, yang bersifat bathinah bagi hati dan jiwa, berbentuk pengetahuan dan ilmu-ilmu. Mengacu pada penjelasan Ibnu al Manzhur tersebut, maka hakikat rizki tidak hanya berwujud harta atau materi belaka seperti asumsi kebanyakan orang. Tetapi, yang dimaksud rizki adalah yang bersifat lebih umum dari itu. Semua kebaikan dan maslahat yang dinikmati seorang hamba terhitung sebagai rejeki. Hilangnya kepenatan pikiran, selamat dari kecelakaan lalu-lintas, atau bebas dari terjangkiti penyakit berat, semua ini merupakan contoh kongkret dari rizki. Bayangkan, apabila kejadian-kejadian itu menimpa pada diri kita, maka bisa dipastikan bisa menguras pundi-pundi uang yang kita miliki. Tidak jarang, tabungan menjadi ludes untuk mendapatkan kesembuhan. Imam an Nawawi rahimahullah mengisyaratkan makna tersebut dalam kitab Syarh Shahih Muslim (16/141). Anugerah rizki Allah Subhanahu wa Ta'ala meliputi setiap makhluk hidup. Limpahan karunia itu cerminan rahmat dan kemurahanNya. Porsi rizki masing-masing manusia bahkan sudah ditentukan sejak dini, ketika manusia itu masih berupa janin berusia 120 hari.
Selasa, 20 Februari 2007 01:12:58 WIB
Kategori : Wanita : Kesehatan
Anjuran ataupun slogan-slogan, tulisan-tulisan ilmiah yang kita dapatkan dari media, baik cetak maupun elektronik, ditujukan kepada para ibu supaya menyusui bayinya secara eksklusif selama empat bulan. Bahkan sekarang, para pakar ilmu kesehatan menganjurkan menyusui bayi secara eksklusif selama enam bulan. Anjuran para pakar ini bukan tanpa alasan. Karena adanya sebagian ibu yang merasa berat menyusui sang buah hatinya. Temuan para pakar kesehatan menunjukkan ASI memiliki kandungan sangat penting bagi kesehatan bayi. ASI mengandung colustum, yaitu cairan kekuningan yang keluar dari kelenjar mamma (payudara) dari hari pertama sampai hari ketiga pada masa laktasi (menyusui). Colustum banyak mengandung bermacam-macam antibodi, sehingga dapat memberikan perlindungan kepada bayi sampai dengan umur enam bulan pertama. Bi-idznillah. Asi juga mengandung protein, lemak, lactose, mineral, phosphate dan beberapa vitamin. Kandungan zat-zat ini ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah dari susu sapi. Bahkan ada seorang pakar kesehatan, yang menyebutkan pendapatnya bahwa susu sapi cocok untuk anak sapi. Sedangkan Air Susu Ibu cocok untuk anak ibu. Pakar lainnya berpendapat, ibu yang baik menyusui bayinya, dan ibu yang buruk memberikan susu sapi kepada bayinya. Terlepas dari pendapat ini, bagaimanapun juga ASI tetap lebih cocok untuk bayi.
Senin, 19 Februari 2007 13:19:30 WIB
Kategori : Fokus : Waqiuna
Membicarakan tentang dakwah Salafiyyah di jazirah Arabiyyah tidak bisa dilepaskan dari sebuah pertemuan yang bersejarah pada tahun 1158H bertepatan dengan tahun 1745M antara dua imam dakwah Salafiyyah ; Mujaddid abad ke-13H Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan amir Ar-Rasyid Muhammad bin Su’ud –penguasa negeri Dar’iyyah waktu itu dan pendiri daulah Su’udiyyah-, keduanya sepakat untuk bekerjasama mendakwahkan dakwah Tauhid –dakwah Salafiyyah- dengan segenap daya upaya. Muhammad bin Su’ud menyambut baik kedatangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Dar’iyyah dan mengatakan kepada Syaikh : “Berbahagialah di negeri yang lebih baik daripada negerimu, dan berbahagialah dengan dukungan dan pembelaan”. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata : “Dan aku memberi khabar gembira kepadamu dengan kemuliaan dan kedudukan yang kokoh kalimat ini –Laa Ilaha Illallah- barangsiapa yang berpegang teguh dengannya, mengamalkannya, dan membelanya, maka Alloh akan memberikan kekuasaan kepadanya pada negeri dan hamba-hambaNya, dialah kalimat tauhid, yang merupakan dakwah para rasul semuanya. Engkau melihat bahwa Nejed dan sekitarnya dipenuhi dengan kesyirikan, kejahilan, perpecahan dan peperangan diantara mereka, aku berharap agar engkau menjadi imam bagi kaum muslimin, demikian juga pada keturunanmu”.
Minggu, 18 Februari 2007 03:47:55 WIB
Kategori : Risalah : Do'a & Taubat
Memang yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai amalan setelah selesai shalat adalah dzikir dan wirid. Belum diketahui bahwa beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam setiap selesai shalat berdoa dengan doa tertentu. Akan tetapi, dengan rahmat Allah yang maha luas, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan kemudahan kepada kita untuk meminta kapan saja dan akan dikabulkan, tentu dengan syarat-syarat tertentu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Dan Rabb-mu berfirman: "Berdo'alah kepadaKu, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Sabtu, 17 Februari 2007 13:56:31 WIB
Kategori : Dakwah : Hizbiyyah
Fatwa tersebut tidak menashkan bahwa Syaikh Ali, Murji’ah –tidak akan beliau mengucapkan ini !!- khilaf antara fatwa ini dengan Syaikh Ali pada masalah kitab dan diskusi bersamanya pada perkara ini. Keberadaan orang-orang lain yang hendak memaksakan kandungan fatwa ini, bahwasanya fatwa ini mewajibkan hukum atas Syaikh Ali bahwa beliau Murji’, maka ini tidak saya pahami, dan aku menyangka bahwa saudara-saudara di sini juga tidak memahami ini. Fatwa ini - wa lillahil hamdu- tidak menyelisihi hubungan antara Syaikh Ali dan Masyayikh, mereka menghormati dan menghargai Syaikh Ali. Syaikh Ali telah menjelaskan dengan penjelasan ilmiah –sebagaimana dilakukan oleh Salaful Ummah-
First Prev 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 Next Last
