Dharuriyyatul-Khams

Selasa, 28 Agustus 2007 15:17:50 WIB
Kategori : Fokus : Mabhats

Menjaga jiwa juga termasuk dharûriyatul-khamsi, dan din tidak akan bisa tegak, jika tidak ada jiwa-jiwa yang menegakkannya. Kalau kita ingin menegakkan din, artinya, kita harus menjaga jiwa-jiwa yang akan menegakkan din ini. Untuk menjaga dan memuliakan jiwa-jiwa ini, Allah Azza wa Jalla berfirman : "Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa” . Dalam ayat ini Allah Azza wa Jalla menjadikan qishash sebagai salah satu sebab kelestarian kehidupan, padahal qishash itu merupakan kematian. Mengapa? Karena, dengan keberadaan hukum qishash, maka para pelaku kriminal menjadi jera, kehidupan pun menjadi aman. Jadi, qishash merupakan salah satu sebab terwujudnya kehidupan yang damai, tenang, dan dalam naungan hidayah. "(Di antara sifat hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang yaitu) tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina”.

Buah Keimanan Kepada Qadha' Dan Qadar : Mengetahui Hikmah Allah, Ketenangan Hati Ketentraman Jiwa

Senin, 27 Agustus 2007 08:00:15 WIB
Kategori : Kitab : Qadha & Qadar

Tidak ada yang mengetahui perkara-perkara ini, tidak ada yang merasakan manisnya, dan tidak ada yang mengetahui hasil-hasilnya, kecuali orang yang beriman kepada Allah beserta qadha' dan qadar-Nya. Orang yang beriman kepada qadar hatinya tenang, jiwanya tentram, keadaannya tenang, dan tidak banyak berpikir mengenai keburukan yang bakal datang. Kemudian, jika keburukan tersebut datang, hatinya tidak terbang tercerai-berai, tetapi dia tabah terhadap hal itu dengan mantap dan sabar. Jika sakit, sakitnya tidak menambah keraguannya. Jika sesuatu yang tidak disukai datang kepadanya, dia menghadapinya dengan ketabahan, sehingga dapat meringan-kannya. Di antara hikmahnya ialah agar manusia tidak menghimpun pada dirinya antara kepedihan karena khawatir terhadap datangnya keburukan dengan kepedihan karena mendapatkan keburukan. Tetapi dia berbahagia, selagi sebab-sebab kesedihan itu jauh darinya. Jika hal itu terjadi, maka dia menghadapinya dengan keberanian dan keseimbangan jiwa.

Buah Keimanan Kepada Qadha' Dan Qadar : Qana'ah Dan Kemuliaan Diri, Bertekad Dan Bersungguh-Sungguh

Minggu, 26 Agustus 2007 15:00:52 WIB
Kategori : Kitab : Qadha & Qadar

Seseorang yang beriman kepada qadar mengetahui bahwa rizkinya telah tertuliskan, dan bahwa ia tidak akan meninggal sebelum ia menerima sepenuhnya, juga bahwa rizki itu tidak akan dicapai oleh semangatnya orang yang sangat berhasrat dan tidak dapat dicegah oleh kedengkian orang yang dengki. Ia pun mengetahui bahwa seorang makhluk sebesar apa pun usahanya dalam memperoleh ataupun mencegahnya dari dirinya, maka ia tidak akan mampu, kecuali apa yang telah Allah tetapkan baginya. Dari sini muncullah qana’ah terhadap apa yang telah diberikan, kemuliaan diri dan baiknya usaha, serta membebaskan diri dari penghambaan kepada makhluk dan mengharap pemberian mereka. Hal tersebut tidak berarti bahwa jiwanya tidak berhasrat pada kemuliaan, tetapi yang dimaksudkan dengan qana’ah ialah, qana’ah pada hal-hal keduniaan setelah ia menempuh usaha, jauh dari kebakhilan, kerakusan, dan dari mengorbankan rasa malunya.

Buah Keimanan Kepada Qadha' Dan Qadar : Syukur, Kegembiraan, Rendah Hati, Kemurahan Dan Kedermawanan

Sabtu, 25 Agustus 2007 23:08:37 WIB
Kategori : Kitab : Qadha & Qadar

Berkata Ibnul Qayyim rahimahullahu “Hal yang dapat memutuskan rasa takut adalah berserah diri kepada Allah. Maka, barangsiapa yang menyerahkan diri dan tunduk kepada Allah, mengetahui bahwa apa pun yang menimpanya tidak akan luput darinya, sedangkan apa pun yang luput darinya tidak akan pernah menimpanya, dan juga mengetahui bahwa tidak akan menimpanya, kecuali apa yang telah dituliskan baginya, maka tidak akan tersisa tempat pada hatinya untuk takut kepada para makhluk. Sesungguhnya, jiwanya yang ia khawatirkan keselamatanya, sebenarnya telah berserah diri kepada Pelindungnya, dan mengetahui bahwa tidak akan menimpa jiwa itu, kecuali yang telah dituliskan, dan bahwa apa pun yang telah dituliskan baginya pasti menimpanya. Jadi pada hakikatnya, tidak pantas ada rasa takut kepada selain Allah itu.”

Penyegeraan Kehancuran Bagi Para Penentang Rasul

Jumat, 24 Agustus 2007 13:14:37 WIB
Kategori : Fokus : Mabhats

Adapun bila engkau melihat pada diri ahlul ahwa (pengikut hawa nafsu) dan ahlul bida' (pelaku ke bid'ahan), engkau akan dapati mereka dalam keadaan berpecah belah, berselisih, menjadi berkelompok-kelompok dan bergolong-golongan, hampir-hampir tidak engkau jumpai dua orang di antara mereka yang berada di atas satu jalan dalam masalah aqidah, satu sama lain saling menuduh bid'ah, bahkan sampai saling mengkafirkan. Seorang anak mengkafirkan ayahnya, seseorang mengkafirkan saudaranya, seorang tetangga mengkafrikan tetangga lainnya. Engkau akan melihat mereka selalu dalam perseteruan, kebencian dan perselisihan (selamanya), bahkan umur mereka habis, namun mereka tak pernah bersatu dalam satu kalimat. "Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti". Dan tujuan dari semua ini adalah menjelaskan akan tertimpanya satu kekalahan bagi siapa saja yang menyelisihi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan kekalahan itu akan segera mereka dapati lantaran sikap mereka yang menyelisihi

Hadits Dhaif Dan Maudhu

Kamis, 16 Agustus 2007 02:25:16 WIB
Kategori : Bahasan : Hadits (1)

Suatu musibah besar yang menimpa kaum muslimin semenjak masa lalu adalah tersebarnya hadits dhaif (lemah) dan maudhu (palsu) di antara mereka. Saya tidak mengecualikan siapapun di antara mereka sekalipun ulama’-ulama’ mereka, kecuali siapa yang dikehendaki Allah di antara mereka dari kalangan para ulama’ Ahli Hadits dan penelitinya sepert Imam Bukhari, Imam Ahmad, Ibnu Main, Abu Hatim Ar Razi dan selain mereka. Dan dampak yang timbul dari penyebarannya adalah adanya kerusakan yang besar. (Karena) di antara hadits-hadits dhaif dan maudhu itu, terdapat masalah (yang berkenaan dengan) keyakinan kepada hal-hal ghaib, dan juga masalah-masalah syari’at. Dan pembaca yang mulia akan melihat hadits-hadits tersebut, insya Allah.

First  Prev  178  179  180  181  182  183  184  185  186  187  188  Next  Last

Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du. Website almanhaj.or.id adalah sebuah media dakwah sangat ringkas dan sederhana, yang diupayakan untuk ikut serta dalam tasfiyah (membersihkan) umat dari syirik, bid'ah, serta gerakan pemikiran yang merusak ajaran Islam dan tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak mereka kepada pola pikir ilmiah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kebenaran dan kebaikan yang anda dapatkan dari website ini datangnya dari Allah Ta'ala, adapun yang berupa kesalahan datangnya dari syaithan, dan kami berlepas diri dari kesalahan tersebut ketika kami masih hidup ataupun ketika sudah mati. Semua tulisan atau kitab selain Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahihah dan maqbul, mempunyai celah untuk dikritik, disalahkan dan dibenarkan. Barangsiapa yang melihat adanya kesalahan hendaknya meluruskannya. Hati kami lapang dan telinga kami mendengar serta bersedia menerima. Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih. Jazaakumullahu khairan almanhaj.or.id Abu Harits Abdillah - Redaktur Abu Khaulah al-Palimbani - Web Admin