Khalifah Umar Radhiyallahu Anhu Menghadapi Kesulitan Rakyat

Minggu, 15 Agustus 2010 12:14:26 WIB
Kategori : Risalah : Rizqi & Harta

Umar Radhiyallahu ‘anhu cepat tanggap dan menindaklanjuti laporan ini. Dia segera membagi-bagikan makanan dan uang dari baitul mâl hingga gudang makanan dan baitul mâl kosong total. Dia juga memaksakan dirinya untuk tidak makan lemak, susu maupun makanan yang dapat membuat gemuk hingga musim paceklik ini berlalu. Jika sebelumnya selalu dihidangkan roti dan lemak susu, maka pada masa ini ia hanya makan minyak dan cuka. Dia hanya mengisap-isap minyak, dan tidak pernah kenyang dengan makanan tersebut. Hingga warna kulit Umar Radhiyallahu ‘anhu menjadi hitam dan tubuhnya kurus; dan dikhawatirkan dia akan jatuh sakit dan lemah. Kondisi ini berlangsung selama 9 bulan. Setelah itu keadaan berubah kembali menjadi normal sebagaimana biasanya. Akhirnya para penduduk yang mengungsi tadi, bisa pulang kembali ke rumah mereka. Umar Radhiyallahu ‘anhu selalu mengontrol rakyatnya di Madinah pada masa peceklik ini. Umar Radhiyallahu ‘anhu tidak menemukan seorangpun yang tertawa, ataupun berbincang-bincang di rumah sebagaimana biasanya. Umar Radhiyallahu ‘anhu tidak pula menemukan orang yang meminta-minta. Dia bertanya apa sebabnya, lalu ada seseorang yang berkata kepadanya: “Mereka pernah meminta tetapi tidak ada yang dapat diberikan, akhirnya mereka tidak lagi meminta. Sementara mereka benar-benar dalam keadaan yang menyedihkan dan sangat memprihatinkan, sehingga mereka tidak lagi bisa berbincang-bincang ataupun tertawa.”

Solusi Penyakit Maag Tanpa Mengobati?, Bisakah Penderita Sakit Maag Berpuasa?

Sabtu, 14 Agustus 2010 17:22:13 WIB
Kategori : Wanita : Kesehatan

Bila penyakit maag ini sudah disadari oleh penderitanya, sebenarnya sangat mudah mengatasinya. Artinya, tidak dibiarkan berlanjut terus sehingga menjadi tukak lambung. Prinsip penangannannya adalah diet atau pengaturan makan. Jangan dibiarkan perut lama dalam keadaan kosong. Keadaan kosong ini bisa menyebabkan asam lambung yang sudah diproduksi tidak mempunyai bahan untuk dicerna atau digilas, dan pada akhirnya dinding lambung sendiri yang menjadi sasarannya. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman pedas dan asam. Hindari makanan berlemak, karena lemak memang sulit dicerna oleh lambung. Selain itu, tekstur makanan sebaiknya lembut (lunak). Sering-seringlah minum air putih, karena bisa mengurangi sifat asam dari makanan atau minuman tersebut. Kurangi mengkonsumsi minuman teh, kopi atau soft drink. Porsi makanan sebaiknya tidak terlalu banyak, tetapi sedikit dengan frekuensi sering. Bila harus mengkonsumsi obat-obatan penahan nyeri (analgetik), maka sebaiknya diminum setelah makan dan tidak dalam keadaan kosong. Bila disiplin dalam mengatur makan ini, insya Allah penyakit maag bisa membaik tanpa diobati. Seandainya perut masih melilit dan mual terus-menerus, maka obat-obatan untuk menetralkan asam lambung sangat membantu meringankan penderitaan. Misalnya, obat-obatan antasida. Bila dengan obat ini belum bisa teratasi, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Kadang kala diperlukan obat penenang untuk pengobatannya.

Badan Segar, Puasa Lancar

Sabtu, 14 Agustus 2010 07:33:24 WIB
Kategori : Wanita : Kesehatan

Selama berpuasa, otomatis kita tidak mengonsumsi air selama kurang lebih 12 jam. Kondisi ini berpotensi besar menyebabkan tenggorokan kering dan kadang suara pun menjadi serak. Dengan begitu, kegiatan ibadah lainnya seperti membaca atau menghafal al-Qur’ân juga ikut-ikutan terganggu. Kita tentu tidak ingin kondisi ini berlanjut dan menyurutkan semangat kita dalam menjalani hari-hari di bulan puasa. Untuk mengatasinya, ambil buah delima segar, belah dan ambil isinya. Setelah itu, kunyah lalu buang bijinya. Lakukan 2 kali sehari, yaitu saat sahur dan berbuka puasa. Selain delima, kita juga bisa memakan buah pisang segar 3 kali sehari, yaitu pada saat sahur, berbuka puasa, dan setelah shalat tarawih. Buah pisang memiliki khasiat mengatasi tenggorokan kering dan sulit menelan. Kita juga dianjurkan untuk menghindari gorengan dan makanan yang bisa memicu batuk. Karena batuk yang muncul bisa memperparah sakittenggorokan dan membuat suara makin serak. Disamping itu, selama keluhan masih ada, hendaknya bicara seperlunya dan jangan bersuara keras-keras terlebih dahulu

Kebijakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Dalam Menuntaskan Kemiskinan Kaum Muhajirin

Sabtu, 14 Agustus 2010 07:02:51 WIB
Kategori : Risalah : Rizqi & Harta

Pada masa Jahiliyah, bangsa Arab sangat dipengaruhi oleh cara berpikir dan system perekonomian Yahudi. Dalam bidang ekonomi, bangsa Yahudi menjalankan sistem riba. Mereka sangat mahir dalam hal ini dan selalu melakukannya di setiap tempat, termasuk di Mekah dan Madinah. Setelah Islam datang, ikatan akidah merubah sistem ini menjadi sistem persaudaraan, gotong royong dan saling membantu. Islam sangat menekankan sisi persaudaraan sesama Muslim dalam memperkuat keutuhan masyarakatnya, terutama dalam bidang ekonomi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menekankan pentingnya arti persaudaraan dalam Islam dan semangat untuk ta’âwun (tolong menolong). Sebagai contoh, persaudaraan yang diikat antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Ketika kaum Muhajirin berhijrah dari Mekah ke Madinah, mereka menghadapi problematika sosial dan ekonomi, berkaitan dengan kelangsungan hidup, mata pencaharian dan tempat tinggal. Kaum Muhajirin tidak memiliki modal, sebab seluruh harta mereka sudah ditinggalkan. Mereka juga tidak memiliki lahan pertanian di Madinah. Bahkan mereka juga tidak berpengalaman di bidang pertanian Maka, ketika kaum Anshar menawarkan agar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membagi kebun kurma mereka untuk kaum Muhajirin, beliau menolaknya. Karena beliau takut hasil pertanian Madinah menurun karenanya. Akhirnya kaum Anshar tetap memiliki kebun mereka, namun hasilnya dinikmati bersama.

Apa Enaknya Jadi Bujangan ?

Jumat, 13 Agustus 2010 02:15:45 WIB
Kategori : Wanita : Muslimah

Pernikahan merupakan kerangka dasar bangunan masyarakat Muslim dan tiang bagi bangunan hidup bermasyarakat dan bernegara. Maka sangatlah pantas bila seluruh anggota masyarakat menyambut gembira adanya pernikahan dengan ucapan selamat dan doa keberkahan yang diliputi kegembiraan dan suka ria. Tetapi harus diingat, haruslah tetap di atas koridor dan etika Islam, agar proses pembuatan bangunan itu tetap terarah dan tegak dengan benar, sehingga bisa terwujud masyarakat modern yang Islami. Kasih sayang dan ketentraman yang tumbuh dalam hati suami isteri merupakan nikmat Allah Azza wa Jalla. Dengan bantuan isteri, seorang suami mampu mengatasi berbagai masalah dan kesulitan yang dihadapi. Istri akan menjadi penghibur saat suami dirundung duka dan derita. Ia akan mampu membantu suami dalam beramal shâlih, bermasyarakat dan menolong orang-orang lemah. Begitu juga suami; ia akan menjadi pelindung dan pembina bagi isterinya dengan memberikan hakhak isteri secara sempurna. Telah ada contoh baik pada diri Ummul Mukminîn, Khadîjah Radhiyallahu ‘anha, ketika pertama kali turun wahyu kepada Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Khadijah Radhiyallahu ‘anha menghiburnya ketika beliau berkata kepadanya: “Sungguh aku khawatir terhadap diriku sendiri”. Maka Khadijah Radhiyallahu ‘anha berkata: “Sekali-kali tidak, demi Allah Azza wa Jalla !

Zuhud Sunni, Zuhud Shufi

Rabu, 11 Agustus 2010 15:57:01 WIB
Kategori : Aktual

Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah berkata: “Zuhud adalah istilah dari berpalingnya keinginan dari sesuatu menuju yang lain yang lebih baik darinya. Dan syarat hal yang ditinggalkan keinginannya itu, juga disukai pada sebagian sisinya. Maka barangsiapa meninggalkan sesuatu yang dzatnya tidak disukai dan tidak dicari, dia tidak dinamakan zaahid (orang yang zuhud). Tujuan meninggalkan dunia bagi orang yang zuhud adalah untuk meraih kebaikan akhirat, bukan semata-mata untuk rileks dan menganggur. Abu Sulaiman rahimahullah berkata,”Orang yang zuhud bukanlah orang yang meninggalkan kelelahan-kelelahan dunia dan beristirahat darinya. Tetapi orang yang zuhud adalah orang yang meninggalkan dunia, dan berpayah-payah di dunia untuk akhirat. Imam Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata,”Maksud zuhud di dunia adalah mengosongkan hati dari menyibukkan diri dengan dunia, sehingga orang itu dapat berkonsentrasi untuk mencari (ridha) Allah, mengenalNya, dekat kepadaNya, merasa tenang denganNya, dan rindu menghadapNya. Menurut Imam Ahmad rahimahullah , zuhud itu ada tiga bentuk. Pertama, meninggalkan yang haram. (Demikian) ini zuhudnya orang-orang awam. Kedua, meninggalkan yang berlebih-lebihan dari yang halal. (Demikian) ini zuhud orang-orang khusus. Ketiga, meninggalkan semua perkara yang menyibukkan diri dari Allah. Ini zuhudnya orang-orang ‘arif (orang-orang yang faham terhadap Allah).

First  Prev  84  85  86  87  88  89  90  91  92  93  94  Next  Last

Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du. Website almanhaj.or.id adalah sebuah media dakwah sangat ringkas dan sederhana, yang diupayakan untuk ikut serta dalam tasfiyah (membersihkan) umat dari syirik, bid'ah, serta gerakan pemikiran yang merusak ajaran Islam dan tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak mereka kepada pola pikir ilmiah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kebenaran dan kebaikan yang anda dapatkan dari website ini datangnya dari Allah Ta'ala, adapun yang berupa kesalahan datangnya dari syaithan, dan kami berlepas diri dari kesalahan tersebut ketika kami masih hidup ataupun ketika sudah mati. Semua tulisan atau kitab selain Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahihah dan maqbul, mempunyai celah untuk dikritik, disalahkan dan dibenarkan. Barangsiapa yang melihat adanya kesalahan hendaknya meluruskannya. Hati kami lapang dan telinga kami mendengar serta bersedia menerima. Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih. Jazaakumullahu khairan almanhaj.or.id Abu Harits Abdillah - Redaktur Abu Khaulah al-Palimbani - Web Admin