Kategori Al-Masaa'il

Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Dalam Pandangan Salafush Shalih

Rabu, 8 Juni 2011 22:27:06 WIB

Tak pelak, Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu merupakan tokoh masyhur dalam masalah periwayatan hadits. Dia hidup bergaul dengan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam pergaulannya ini, dia memanfaatkan secara penuh untuk menggali dan merekam persoalan-persoalan agama yang disampaikan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia ikut menghadiri majelis) Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, makan dan minum bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, juga ikut berperang bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Sehingga Rasulullah pun pernah memberikan kepercayaan kepada Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu untuk menyampaikan perintah Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud rahimahullah dengan sanad yang shahih. Abu Hurairah berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kapadaku ,”Keluarlah! Sampaikan kepada orang-orang di Madinah, bahwasanya tidak shahih shalat, kecuali dengan membaca Al Qur’an, sekalipun hanya membaca Al Fatihah dan beberapa ayat tambahan.” Rekomendasi dari Nabi Shallallahu 'alaihi w sallam ini merupakan tautsiq yang sangat berharga, dan kisah-kisahnya banyak tersebar di berbagai kitab. Akan tetapi, para penggugat hadits-hadits Abu Hurairah berpendapat, semuanya berasal dari riwayatnya belaka. Hal ini dijadikan sebagai landasan (untuk menuduh), bahwa hal itu hanya dibuat-buat untuk kepentingan (Abu Hurairah) sendiri dan sanjungan kepadanya. Padahal, tidaklah demikian adanya.

Mengenal Siroh (Sejarah) Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam

Sabtu, 30 April 2011 23:36:43 WIB

Rasulullah sebagai sosok teladan yang baik merupakan pribadi yang harus kita ketahui perjalanan hidupnya sejak beliau lahir sampai wafat. Mengetahui sejarah beliau merupakan satu kewajiban yang dibebankan kepada umat ini karena beliau adalah perantara dan penafsir Alquran secara perkataan dan perbuatan, sehingga tidaklah mungkin kita dapat memahami ajaran agama kita tanpa mengetahui sejarah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Oleh karena itu, kaum muslimin sejak masa-masa pertama perkembangan Islam telah sibuk mempelajari siroh Rasulullah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan merekam kejadian-kejadian yang terjadi pada beliau dan pada masa-masa beliau hidup serta bersungguh-sungguh menukil hal-hal tersebut dengan penukilan yang teliti dan akurat baik dalam buku-buku hadits dan siroh, atau buku-buku sejarah umum. Sudah tidak diragukan lagi bahwa sejarah (siroh) Rasulullah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan bidang yang sangat penting yang digeluti kaum muslimin dahulu dan sekarang, dan dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menjadi tempat perhatian kaum muslimin karena siroh Rasulullah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan aplikasi kongkrit dari syariat Ilahi dan penjelas hukum-hukumnya. Dan dari sini muncullah perhatian yang sangat besar dari kalangan ulama Islam untuk mempelajari, meneliti, dan menulis buku-buku dan referensi sejarah beliau Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Hakekat Mengikuti Ahlul Bait

Jumat, 31 Desember 2010 22:48:11 WIB

Dan mereka sangat mencela dan membenci Rafidhah, karena Rafidhah menisbatkan aqidah-aqidah rusak kepada mereka dan mebuat-buat kedustaan atas nama mereka. Tentang perkataan-perkataan mereka insya Allah akan kami nukilkan di bawah. Kemudian hendaklah diketahui bahwa di antara ijma’ (kesepakatan) seluruh ahlul bait dan para imam ‘itrah (sanak keluarga dan keturunan Nabi) adalah mendahulukan Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu 'anhuma daripada lainnya, dan meyakini imamah (keimaman) keduanya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Para imam ‘itrah, seperti Ibnu ‘Abbas dan lainnya mendahulukan Abu Bakar dan Umar di dalam imamah (keimaman) dan keutamaan. Demikian pula seluruh Bani Hasyim dari keturunan ‘Abbas, keturunan Ja’far, dan kebanyakan keturunan Ali. Mereka mengakui imamah (keimaman) Abu Bakar dan Umar. Dari kalangan ahlul bait yang menjadi sahabat-sahabat (murid-murid) Malik, Abu Hanifah, Asy-Syafi’i, Ahmad, dan lainnya jauh lebih banyak daripada yang menjadi pengikut Imamiyah (Syi’ah Rafidhah). Dan nukilan yang shahih dari seluruh ulama ahlul bait, dari Bani Hasyim, dari kalangan Tabi’in dan para pengikut mereka, dari anak Al-Husain bin Ali, anak Al-Hasan, dan lainnya: bahwa mereka semuanya memberikan wala’ (kecintaan dan pembelaan) kepada Abu Bakar dan Umar, dan mereka lebih mengutamakan keduanya daripada Ali. Dan nukilan-nukilan dari mereka itu shahih dan mutawatir”

Ahlus Sunnah Danl Ahlul Bait

Kamis, 30 Desember 2010 23:14:45 WIB

Secara garis besar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menerangkan tentang siapa Rafidhah itu. Rafidhah ialah kaum yang membenci dan melaknat Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu 'anhuma (dua orang Khulafa’ur Rasyidin yang pertama dan kedua-pen). Oleh sebab itu, ketika ditanyakan kepada Imam Ahmad bin Hanbal tentang siapakah orang Rafidhah?. Beliau menjawab: Yaitu yang mencaci maki Abu Bakar dan Umar. Karena caci-makian inilah mereka disebut Rafidhah. Sesungguhnya mereka telah menolak (rafadha) Zaid bin Ali (salah seorang keluarga Ali bin Abi Thalib-pen) ketika beliau menyatakan pujian dan kecintaannya kepada dua orang khalifah Abu Bakar dan Umar. Sedangkan kaum Rafidhah membenci keduanya. Maka barangsiapa yang membenci Abu Bakar dan Umar berarti ia seorang Rafidhah. Ada lagi yang mengatakan bahwa kaum Rafidhah disebut rafidhah karena mereka menolak (rafadha) Abu Bakar dan Umar. Asal usul Rafidhah berasal dari kaum munafiqin dan orang-orang zindik (orang yang secara lahir seperti cinta kepada Islam, namun batinnya penuh kebencian terhadap Islam). Kelompok ini merupakan hasil rekayasa Ibnu Saba’ sang zindik. Mula-mula ia menampakkan sikap berlebih-lebihan (cinta secara over acting) terhadap Ali. Caranya, dengan menganggap Ali berhak menjadi Imam berdasarkan nash. Kemudian menganggap bahwa Ali adalah ma’shum (terjaga dari kesalahan-pen).

Mengenal Ahlul Bait Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam

Kamis, 30 Desember 2010 22:45:51 WIB

Dan taatlah kalian kepada Allah dan rasulNya,sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan rijs dari kalian wahai ahlul bait dan memberbersihkan kalian sebersih-bersihnya. Ayat ini menunjukan para istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam termasuk ahlul bait. Jika tidak, maka tak ada faidahnya mereka disebutkan dalam ucapan itu (ayat ini) dan karena semua istri Nabi adalah termasuk Ahlul Bait sesuai dengan nash Al Quran maka mereka mempunyai hak yang sama dengan hak-hak Ahlul Bait yang lain. Berkata Ibnu Katsir: “orang yang memahami Al Quran tidak ragu lagi bahwa para istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam Ahlul Bait [8]” dan ini merupakan pendapat Imam Al-Qurtuby, Ibnu Hajar, Ibnu Qoyim dan yang lainnya. Ibnu Taimiyah berkata: “Yang benar (dalam masalah ini) bahwa para istri Nabi adalah termasuk Alul Bait. Karena telah ada dalam hadits yang diriwayatkan di shahihaini yang menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajari lafadz bershalawat kepadanya dengan: Ya Allah berilah keselamatan atas muhammad dan istri-isrtinya serta nak keturunannya. Demikian juga istri Nabi Ibrohim adalah termasuk keluarganya (Ahlu Baitnya) dan istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Luth juga termasuk keluarganya sebagaimana yang telah di tunjukkan oleh Al Quran. Maka bagaimana istri Nabi Shallallahu 'alaihi was allam bukan termasuk keluarga beliau ? !

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu Khalifah IV

Rabu, 3 Februari 2010 15:36:06 WIB

Dalam hal ini yang benar adalah Ali Radhiyallahu 'anhu. Sebab ketika Utsman terbunuh, banyak kedustaan dan rekayasa yang dibuat berkaitan dengan Utsman dan para tokoh sahabat di Madinah seperti Ali, Thalhah dan Zubair. Sybhat (kerancuan) ini menjadi semakin besar (semakin) rancu bagi orang-orang yang tidak memahami kenyataan. Hawa nafsupun semakin kuat pada diri Ahlil Ahwa’ (para pengikut hawa nafsu) dan para oportunis yang tinggal jauh dari Syam. Sedangkan orang-orang yang cinta Utsman mempunyai prasangka buruk terhadap para tokoh sahabat. Kabar-kabar yang sampai kepada mereka tentang para tokoh sahabat ini sebagiannya merupakan kabar bohong, sebagiannya lagi sudah mengalami penambahan dan pengurangan, dan sebagiannya lagi tidak jelas sumbernya. Ditambah lagi dengan adanya hawa nafsu sekelompok orang yang menginginkan kekuasaan (kesewenang-wenangan) di muka bumi. Sementara itu di tengah pasukan Ali Radhiyallahu 'anhu terdapat para pemberontak khawarij yang telah berhasil membunuh Utsman tersebut, namun yang tidak dapat diketahui orangnya, atau karena mendapat perlindungan dari kabilahnya, atau tidak dapat dibuktikan keterlibatannya, atau karena kemunafikan yang tersembunyi di hatinya tidak dapat terkuak secara jelas.

First  Prev  1  2  3  4  5  6  7  Next  Last

Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du. Website almanhaj.or.id adalah sebuah media dakwah sangat ringkas dan sederhana, yang diupayakan untuk ikut serta dalam tasfiyah (membersihkan) umat dari syirik, bid'ah, serta gerakan pemikiran yang merusak ajaran Islam dan tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak mereka kepada pola pikir ilmiah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kebenaran dan kebaikan yang anda dapatkan dari website ini datangnya dari Allah Ta'ala, adapun yang berupa kesalahan datangnya dari syaithan, dan kami berlepas diri dari kesalahan tersebut ketika kami masih hidup ataupun ketika sudah mati. Semua tulisan atau kitab selain Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahihah dan maqbul, mempunyai celah untuk dikritik, disalahkan dan dibenarkan. Barangsiapa yang melihat adanya kesalahan hendaknya meluruskannya. Hati kami lapang dan telinga kami mendengar serta bersedia menerima. Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih. Jazaakumullahu khairan almanhaj.or.id Abu Harits Abdillah - Redaktur Abu Khaulah al-Palimbani - Web Admin