Jumat, 18 Juni 2004 08:36:29 WIB
Kategori : Kitab : Hari Kiamat (1)
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Sungguh aku akan memberitakan kepada kalian sebuah hadits yang tidak akan diriwayatkan oleh seorang pun sesudahku, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ‘Di antara tanda-tanda Kiamat adalah sedikitnya ilmu, merajalelanya kebodohan, merajalelanya zina, banyaknya kaum wanita, dan sedikitnya kaum pria, hingga untuk lima puluh orang wanita hanya ada satu orang laki-laki yang mengurusnya.’” Ada yang berpendapat bahwa hal itu disebabkan banyaknya fitnah (peperangan), sehingga banyak kaum pria yang terbunuh, karena mereka adalah orang-orang yang selalu melakukan peperangan dan bukan kaum wanita. Ada juga yang berpendapat bahwa hal itu disebabkan banyaknya penaklukan, yang berakibat banyak pula tawanan wanita, sehingga seorang laki-laki banyak mendapatkan para wanita tawanan yang bisa disetubuhi olehnya. Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Pendapat tersebut perlu dipertimbangkan, karena beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam jelas-jelas menyatakan jumlah (laki-laki) yang sedikit dalam hadits Abu Musa... beliau bersabda: “Karena sedikitnya kaum pria dan banyaknya kaum wanita.”
Kamis, 17 Juni 2004 16:37:55 WIB
Kategori : Risalah : Sakit, Obat
Diriwayatkan dalam hadits. "Allah tidak menurunkan penyakit melainkan Dia menurunkan obat baginya, diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya". Para dokter tersebut bekerja berdasarkan eksperimen terhadap obat-obatan ini, dan mereka merujuk kepada buku-buku kedokteran yang telah dihimpun oleh para ahli kedokteran. Ini merupakan salah satu jenis ilmu pengetahuan yang sangat banyak. Sejak masa kenabian, sudah ada sekelompok orang yang ahli pada bidang ini, dan masa sebelumnya dan sesudahnya. Mereka mengenal susunan obat-obatan dan keistimewaan setiap obat, serta cara penggunaannya, disamping keyakinan mereka bahwa hal itu adalah penyebab kesembuhan, dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah yang menjadikan segala sebab (musabbib al-asbab).
Kamis, 17 Juni 2004 11:18:32 WIB
Kategori : Fiqih : Shalat
Masjid-masjid itu dibangun agar manusia mengerjakan shalat dan berdzikir kepada Allah, membaca Al-Qur'an dan taqarrub kepada-Nya, merendah di hadapan-Nya dan mengharapkan pahala di sisi-Nya. Sesungguhnya memakmurkan masjid adalah bagian terbesar untuk taqarub kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di antara bagian dari memakmurkan masjid adalah membangun, membersihkan, membentangkan permadani, meneranginya dan masih banyak lagi bagian-bagian dari pemerliharaan masjid. Adapula memakmurkan masjid dengan i'tikaf di dalamnya, shalat dan senantiasa mendatanginya dengan berjama'ah, mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat, membaca Al-Qur'an, belajar dan mengajarkannya. As-Sunnah telah menjelaskan keutamaan dan balasan yang besar dalam memakmurkan, membangun dan memelihara masjid.
Rabu, 16 Juni 2004 21:26:45 WIB
Kategori : Fokus : Mabhats
Bahwa Allah 'Azza wa Jalla berada di atas 'Arsy-Nya, terpisah dari seluruh makhluk-Nya, sebagaimana sifat yang diinformasikan-Nya dalam kitab-Nya melalui lisan Rasul-Nya - semoga allah mebmerikan shalawat dan salam kepadanya-, tanpa diketahui kaif (bagaimana) nya. IlmuNya meliputi segala sesuatu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya dan dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Allah Tabaraka wa Ta'ala akan dapat dilihat di akhirat. Segenap penduduk jannah akan melihat-Nya dnegan mata kepala mereka. Allah berbicara, sebagaimana Dia berkehendak. Jannah adalah benar dan neraka adalah benar (adanya). Keduanya adalah makhluk yang kekal abadi. Jannah adalah balasan bagi para wali-Nya sedangkan neraka adalah hukuman bagi orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya, kecuali yang mendapatkan rahmat-Nya.
Rabu, 16 Juni 2004 21:00:31 WIB
Kategori : Al-Masaa'il
Sudah menjadi adat dan kebiasaan firqoh-firqoh sesat untuk memusuhi dan memfitnah kepada pembela dakwah yang haq, yang menyeru manusia kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah dan Sunnah rasul-Nya. Abdul Qodim Zallum rahimahullahu, salah satu tokoh Hizbut Tahrir dengan bangga mengatakan dalam bukunya yang berjudul Kaifa Hudimat Khilafah (dalam versi Indonesianya berjudul Konspirasi Barat meruntuhkan Khilafah Islamiyah, hal. 5), sebagai berikut : “Inggris berupaya menyerang negara Islam dari dalam melalui agennya, Abdul Aziz bin Muhammad bin Saud. Gerakan Wahhabi diorganisasikan untuk mendirikan suatu kelompok masyarakat di dalam negara Islam yang dipimpin oleh Muhammad bin Saud dan dilanjutkan oleh anaknya, Abdul Aziz. Inggris memberi mereka bantuan dana dan senjata.”...
Rabu, 16 Juni 2004 14:02:28 WIB
Kategori : Fiqih : Bisnis & Riba
Sebagaimana telah diketahui bahwa bank terbangun atas pondasi riba. Misalnya, dengan cara memberi seribu lalu mengambil seribu dua ratus, atau mengambil seribu lalu memberi seribu dua ratus ; dengan begitu berarti ia telah memakan riba dan memberi makan dengannya, sekalipun terkadang bank tersebut memiliki transaksi-transaksi lain tanpa riba akan tetapi pondasi asalnya adalah terbangun di atas riba tersebut. Inilah realitas yang telah dikenal darinya. Berdasarkan hal ini, maka tidak halal hukumnya menanamkan saham di dalamnya sesuai dengan firman Allah. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu ; kamu tidak menganiaya dan tida (pula) dianiaya"
First Prev 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 Next Last
