Sholat Tanpa Mengenakan Penutup Kepala (Songkok/Peci)

Sabtu, 1 Desember 2007 16:40:25 WIB
Kategori : Fiqih : Shalat

Tidak memakai penutup kepala bukan merupakan kebiasaan baik yang dikerjakan oleh para ulama salaf, baik ketika mereka berjalan di jalan maupun ketika memasuki tempat-tempat ibadah. Kebiasaan tidak memakai tutup kepala sebenarnya (adalah) tradisi yang dikerjakan oleh orang-orang asing. Ide ini memang sengaja diselundupkan ke negara-negara muslim ketika mereka melancarkan kolonialisasi. Mereka mengajarkan kebiasaan buruk dan sayangnya malah diikuti oleh umat Islam. Mereka telah mengesampingkan kepribadian dan tradisi keislaman mereka sendiri. Inilah sebenarnya pengaruh buruk yang dibungkus (dengan) sangat halus dan tidak pantas, untuk merusak tradisi umat Islam dan juga tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk memperbolehkan sholat tanpa memakai tutup kepala.

Haji Mabrur, Haji Akbar, Ganti Nama Usai Haji, Asal Hajar Aswad, Titip Salam Untuk Nabi

Jumat, 30 Nopember 2007 01:23:35 WIB
Kategori : Fiqih : Haji & Umrah

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘ahu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Umroh ke umroh berikutnya merupakan pelebur dosa antara keduanya, dan tiada balasan bagi haji mabrur melainkan surga” . Haji Mabrur memiliki beberapa kriteria. Pertama : Ikhlas. Seorang hanya mengharap pahala Allah, bukan untuk pamer, kebanggaan, atau agar dipanggil “pak haji” atau “bu haji” oleh masyarakat. “ Mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan” . Kedua : Ittiba’ kepda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia berhaji sesuai dengan tata cara haji yang dipraktekkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjauhi pekara-perkara bid’ah dalam haji. Ketiga : Harta untuk berangkat haji adalah harta yang halal. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Sesungguhnya Allah itu baik, Dia tidak menerima kecuali dari yang baik”

Dampak Dari Seorang Suami Atau Istri Yang Murtad Terhadap Status Pernikahan

Kamis, 29 Nopember 2007 01:17:38 WIB
Kategori : Fiqih : Nikah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata dalam rangka mejelaskan bahwa hukum Islam apabila salah seorang dari suami-istri murtad, maka pernikahan keduanya harus dibekukan : “Demikian pula masalah murtad, pendapat yang menyatakan harus segera diceraikan adalah menyelisihi sunnah yang telah dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab pada masa beliau, banyak pula manusia yang murtad. Di antara mereka ada yang istrinya tidak ikut murtad. Kemudian, mereka kembali masuk Islam lagi, dan istri-istri mereka pun kembali lagi kepada mereka. Tidak pernah diketahui bahwa ada seorangpun dari mereka yang disuruh memperbaharui pernikahannya.

Pembelahan Dada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam

Rabu, 28 Nopember 2007 02:07:21 WIB
Kategori : Dakwah : Syubhat

Meskipun hadits-hadits yang memerinci peristiwa ini shahih, namun ternyata ada sebagian orang yang menolak kebenaran berita ini. Berbagai alasan dilontarkan untuk menolak kebenaran kejadian ini. Atau minimal membuat kaum muslimin menjadi bimbang dan ragu. Bahkan ada di antara orientalis yang menyuarakan dengan lantang, bahwa peristiwa itu hanya dongeng belaka. Syubhat yang dilontarkan para orientalis, mereka menganggap peristiwa itu hanyalah pengalaman ruhani, bukan sebuah fakta dalam dunia nyata. Pandangan provokatif dari para orientalis ini, ternyata membuahkan hasil. Beberapa orang muslim yang menulis sirah termakan isu ini. Di antaranya ialah Dr. Muhammad Husein Haikal. Dia mengatakan, kaum orientalis tidak tenang, begitu (melihat) sejumlah umat Islam tidak lapang dada dengan kisah dua malaikat ini (yang melakukan pembedahan dada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam). Mereka (kaum orientalis, Red) berpendapat, hadits ini sanadnya lemah. Ada juga yang mengatakan, bahwa hadits ini mursal. Kisah ini diceritakan oleh anak kecil usia dua tahun, belum memasuki masa tamyiz (belum bisa membedakan antara yang baik dan buruk), dan Nabi juga baru berusia sekitar itu. Bagaimana sebenarnya permasalahan ini? Berikut kami coba mengungkap syubhat-syubhat yang dilemparkan ke tengah-tengah kaum muslimin, beserta bantahan untuk mengikis pemikiran yang kurang proporsional.

Pagi Hari : Antara Tidur Dan Dzikir

Rabu, 28 Nopember 2007 02:03:39 WIB
Kategori : Risalah : Do'a & Taubat

Pagi hari, tatkala udara masih terasa dingin, menggoda seseorang untuk tetap berdiam di atas ranjang, meski adzan Subuh sudah berkumandang. Atau usai mengerjakan shalat Subuh, seolah betapa nikmat melanjutkan tidur atau bermalas-malasan. Padahal ada satu aktifitas yang semestinya dilakukan seorang muslim pada pagi hari. Yaitu Rasulullah n mengajarkan, agar kita berdzikir pada waktu pagi hari, bukan justru melanjutkan tidur. Tidur pagi (setelah subuh) bukanlah kebiasaan yang baik. Orang-orang yang dikenal “menyukai” kasur hanyalah para bayi dan orang-orang sakit, serta para pengangguran. Untuk kelompok pertama dan kedua, tidur mereka lantaran karena kondisi. Sementara untuk golongan ketiga, karena tuntutan “profesi” yang dampaknya memupuk kemalasan. Namun adakalanya, orang yang tidak termasuk dalam golongan di atas, menggandrungi ranjang sehabis shalat Subuh. Bahkan seolah-olah menjadi kurikulum tetap yang tidak bisa diganggu gugat. Oleh karenanya, tulisan ini ingin menggugah semangat kita untuk memulai aktifitas sedini mungkin, di pagi hari yang berudara segar.

Mengambil Manfaat Dari Warnanya

Rabu, 28 Nopember 2007 01:56:15 WIB
Kategori : Wanita : Kesehatan

Sebenarnya masyarakat kita sudah memiliki pola makan yang baik, yaitu empat sehat lima sempurna, yang terdiri dari makanan pokok, lauk, sayur, buah dan susu. Kelima jenis makanan dan minuman ini sangat dibutuhkan tubuh. Namun nampaknya pedoman di atas mulai bergeser, lebih-lebih dalam mengkonsumsi buah dan sayuran. Masyarakat modern lebih memilih makanan siap saji dan serba instan. Padahal makanan segar, terutama sayur dan buah, sangat membantu dalam proses metabolisme tubuh, karena kandungan vitamin, mineral dan serat di dalamnya. Pergeseran pola makan inilah, yang saat ini menjadi sebagian penyebab munculnya berbagai penyakit yang dulu jarang terjadi, misalnya penyakit jantung, stroke, kanker dan penyakit lain yang cenderung mengalami peningkatan, disamping adanya faktor lain yang berperan seperti bahan-bahan kimia tambahan, polusi dan lain-lain. Oleh karena itu, sebaiknya kita sekarang ini kembali ke pola makanan yang baik, yang tidak terpengaruh dengan makanan serba instant, meskipun agak repot dan kurang efisien dalam mengolahnya, namun lebih efektif dan efisien bagi masa depan tubuh kita, terhindar dari penyakit.

First  Prev  166  167  168  169  170  171  172  173  174  175  176  Next  Last

Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du. Website almanhaj.or.id adalah sebuah media dakwah sangat ringkas dan sederhana, yang diupayakan untuk ikut serta dalam tasfiyah (membersihkan) umat dari syirik, bid'ah, serta gerakan pemikiran yang merusak ajaran Islam dan tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak mereka kepada pola pikir ilmiah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kebenaran dan kebaikan yang anda dapatkan dari website ini datangnya dari Allah Ta'ala, adapun yang berupa kesalahan datangnya dari syaithan, dan kami berlepas diri dari kesalahan tersebut ketika kami masih hidup ataupun ketika sudah mati. Semua tulisan atau kitab selain Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahihah dan maqbul, mempunyai celah untuk dikritik, disalahkan dan dibenarkan. Barangsiapa yang melihat adanya kesalahan hendaknya meluruskannya. Hati kami lapang dan telinga kami mendengar serta bersedia menerima. Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih. Jazaakumullahu khairan almanhaj.or.id Abu Harits Abdillah - Redaktur Abu Khaulah al-Palimbani - Web Admin