Kategori Al-Masaa'il

Pembelaan Terhadap Al-Imam Al-Muhaddits Al-Albany Dari Kedustaan Hasan Ali As-Saqqof

Jumat, 13 Februari 2004 14:09:40 WIB



Halaman ke-1 dari 6

PEMBELAAN TERHADAP AL-IMAM AL-MUHADDITS AL-ALBANY DARI KEDUSTAAN HASAN ALI AS-SAQQOF DAN PENDUKUNGNYA


Oleh
Abu Salma al-Atsary at-Tirnaatiy


Tulisan merupakan bantahan terhadap syubuhat yang dilontarkan oleh fanatikus Hizbut Tahrir yang menyerang ahlus sunnah dan salafiyin yang disebarkan oleh Muhammad Lazuardi al-Jawi dan al-Mujaddid (baca : al-Mudzabdzab) yang memuntahkan muntahan busuk di dalam forum http://www.gemapembebasan.or.id (baca : gemapembid’ahan). Saya menyadari bahwa di tengah kesibukan TA/Skripsi saya sekarang ini, ketergesa-gesaan saya dan minimnya waktu untuk muthola’ah dan muroja’ah, memungkinkan risalah ini memiliki beberapa kesalahan yang tak disengaja maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Besar sekali harapan saya jika ada ikhwah sekalian yang membetulkan dan memberi masukan terhadap bantahan ini sehingga dapat lebih menyempurnakan jihad rudud ini terhadap ahlul bid’ah dan pendukungnya. Semoga risalah ini dapat bermanfaat.

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Segala puji hanya milik Allah yang kita menyanjung-Nya, memohon pertolongan-Nya, memohon pengampunan-Nya dan kita memohon perlindungan kepada Allah dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang dileluasakan kesesatan kepadanya, maka tak ada seorangpun yang mampu menunjukinya. Saya bersaksi bahwa tiada sesembahan yang Haq untuk diibadahi kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, dan saya juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah limpahkanlah Salam dan Barokah kepada beliau, kepada keluarga beliau dan para sahabat beliau, dan kepada siapa saja yang meniti jalannya dan berpetunjuk dengan petunjuknya hingga hari kiamat.

Amma Ba’du :
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala meninggikan kedudukan ulama pengemban wahyu dengan menghormati, memuliakan dan menempatkan mereka pada kedudukan yang tinggi sebagaimana Allah Ta'ala telah memuliakan mereka. Mereka adalah para pembawa agama dan pelindungnya, pelita dalam kegelapan, pembeda antara kebenaran dan kebatilan, pewaris para nabi dan yang meniti jalan mereka. Jadi bagaimana mungkin mereka tidak mendapatkan kedudukan, kecintaan serta penghormatan di dalam hati?!!

Imam Abu Utsman Ismail ash-Shabuni berkata tatkala menceritakan ciri-ciri Ahlul Bid’ah, ”Tanda-tanda bid’ah pada pengikutnya itu sangat jelas sekali. Tanda mereka yang paling jelas adalah kerasnya permusuhan mereka terhadap para pembawa hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, menghina dan meremehkan mereka, serta menyebut mereka hanya sebagai pelengkap tak berguna, tekstual dan mujassim (penyerupa Allah dengan makhluk-Nya), lantaran mereka meyakini bahwa hadits-hadits Rasulullah itu jauh dari ilmu, dan bahwasanya ilmu itu yang disampaikan oleh syaithan kepada mereka dari hasil pemikiran akal mereka yang rusak, bisikan-bisikan hati mereka yang gelap serta bersitan-bersitan hati mereka yang hampa dari kebaikan, alasan dan hujjah mereka yang tidak relevan lagi sia-sia, bahkan syubhat yang ada pada mereka licik lagi bathil.

”Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan pengelihatan mereka.”

”Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak ada seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Ia kehendaki.”[1]

Abu Hatim ar-Razi berkata : ”Salah satu ciri Ahlul Bid’ah adalah adanya cercaan mereka terhadap Ahlul Atsar.”[2]

Ibnul Qaththan berkata : ”Tidak ada seorang mubtadi’ pun di dunia ini melainkan ia sangat membenci Ahlul Hadits.”[3]

Saya katakan : Tidak ragu lagi, bahwa al-Firqotun Najiyah (Golongan yang selamat) adalah Ahlul Atsar atau Ahlul Hadits.[4]

Sebelum masuk ke pembahasan, ada baiknya kita telaah terlebih dahulu, siapakah yang dimaksud dengan ulama?!!

Imam Bukhari rahimahullahu berkata : ”Barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikan maka Ia memahamkannya tentang agamanya.” kemudian beliau berkata, ”Said bin Ufair menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami dari Yunus dari Ibnu Syihab, dia berkata : Humaid bin Abdurrahman berkata, aku mendengar Mu’awiyah sedang berkhutbah, dia berkata : Aku mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikan baginya maka Ia memahamkannya tentang agamanya. Aku bersumpah demi Allah yang Maha Memberi, ummat ini senantiasa melaksanakan perintah Allah dan tidaklah membahayakan orang-orang yang menentangnya hingga datangnya hari kiamat.”[5]

Ibnu Hajar rahimahullahu berkata, ”Al-Bukhari menegaskan bahwa yang dimaksud adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang atsar-atsar (Ahlul Hadits)”. Ahmad bin Hanbal berkata : ”Jika mereka bukan Ahlul Hadits, lantas aku tidak tahu siapa mereka”. Al-Qadhi Iyadh berkata : ”Yang dimaksud oleh Imam Ahmad adalah Ahlus Sunnah yang meyakini madzhab Ahlul Hadits.”[6]

Saya berkata : Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan ulama adalah para Ahlul Hadits yang beraqidah Ahlus Sunnah.[7]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : ”Sesungguhnya diantara tanda-tanda hari kiamat adalah dituntutnya ilmu dari Ashaghir.”[8]

Beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam juga bersabda : ”Sesungguhnya manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menuntut ilmu dari sahabat Rasulullah dan dari para ulama mereka. Jika mereka menuntut ilmu dari para Ashaghir maka di saat itulah mereka binasa.”[9]

Ibnul Mubarak berkata : ”Ashaghir adalah Ahlul Bid’ah”.[10]

Saya berkata : Diantara ciri Ahlul Bid’ah adalah kedengkian dan celaan mereka terhadap Ahlul Hadits.

Tidak ragu lagi, bahwa Samahatul Imam al-Muhaddits Muhammad Nashirudin al-Albani rahimahullahu adalah Imamnya Muhadditsin yang terkemuka saat ini yang keilmuannya tentang ilmu hadits bagaikan samudera tak bertepi, dan kami tidaklah mensucikan seorangpun di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Cukuplah pernyataan ulama-ulama selain beliau yang menunjukkan kedudukan dan posisi beliau.

Al-Allamah al-Imam Abdul Aziz bin Abdillah bin Bazz rahimahullahu, Mantan Mufti Umum Kerajaan Arab Saudi berkata : ”Aku tidak mengetahui seorang ’alim di bawah kolong langit ini pada abad ini yang dalam ilmu hadits melebihi al-Allamah al-Albany.”

Al-Allamah Muhammad Hamid al-Faqi rahimahullahu, mantan pimpinan Jama’ah Anshorus Sunnah al-Muhammadiyah sekaligus Muhaddits Mesir berkata : ”asy-Syaikh Nashirudin adalah saudara kami yang bermanhaj salaf, seorang pembahas dan peneliti (hadits) yang cermat.”

Faqiihuz Zamaan al-Allamah Muhammad bin Sholih al-’Utsaimin rahimahullahu, ulama kibar Kerajaan Arab Saudi berkata : ”Ia (Albani) adalah orang yang banyak ilmunya dalam hadits baik riwayah maupun dirayah...”

Dan masih beribu-ribu lagi untaian pujian berderai bagi samahatul imam dari para ulama dan penuntut ilmu senior di seluruh penjuru dunia, seperti Syaikh Abdush Shomad Syarafuddin, Syaikh Ubaidillah ar-Rehmani, Syaikh Muhammad Mustofa al-A’zhami yang mereka semua adalah muhaddits India, Syaikh Muhammad bin Ali Adam muhaddits dari Ethiopia, Syaikh Muhammad Shufut Nuruddin Muhaddits dari Mesir, dan masih banyak lagi lainnya yang jika sekiranya dihimpun dan dituliskan semuanya, maka akan menjadi sebuah buku yang sangat tebal.[11]

Namun, diantara sunnatullah dalam kehidupan ini adalah adanya ujian bagi orang-orang yang berpegang teguh dengan as-Sunnah dan atsar salaf di sepanjang masa, yang datang dan berasal dari manusia-manusia yang benci dan dengki serta iri hati. Mereka senantiasa berusaha menjatuhkan martabat ulama hadits dan menjelek-jelekkan mereka. Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala tetap menjaga dan memelihara mereka –para ulama hadits-, dan Dia pasti akan memenangkan kebenaran dan menetapkan akhir yang baik bagi orang-orang yang bertakwa.

Diantara para pendengki dan pendusta dari kalangan Ashaghir yang menampakkan permusuhan dan kebenciannya terhadap sunnah dan ahlinya adalah Hasan Ali as-Saqqof[12], seorang pengangguran dari Yordania yang didaulat oleh fanatikusnya terutama Hizbut Tahrir sebagai ulama hadits Yordania. Pembaca budiman akan saya tunjukkan beberapa karakteristik keserupaan as-Saqqof ini dengan pola pikir Hizbut Tahrir yang setali tiga uang atau seperti dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. As-Saqqof ini menulis sebuah buku gelap yang dianggap fenomenal oleh fanatikus butanya yang berjudul : Tanaqudlaat Albany al-Waadlihah fiima waqo’a fi tashhihi al-Ahaadiits wa tadl’iifiha min akhtho’ wa gholath (Kontradikitif Albani yang nyata terhadap penshahihan hadits-hadits dan pendhaifannya yang salah dan keliru) yang jika ditelaah di dalamnya dipenuhi dengan tadlis, kedustaan, pengkhianatan ilmiah dan kebodohan penulisnya terhadap ilmu hadits. Akan datang penjelasan hal ini –insya Allah- dan para pembaca sekalian akan mengetahui kebobrokan dan kejahatan as-Saqqof ini di dalam bukunya tersebut.

Di dalam risalah ini, saya juga akan berusaha membongkar kejahilan dan makar Muhammad Lazuardi al-Jawi, simpatisan Hizbut Tahrir yang menukil, menterjemah dan menyebarkan tulisan gelap as-Saqqof ini yang dicomotnya dari situs bid’iyah terkenal http://www.masud.co.uk yang dimotori oleh seorang tokoh jahmi tulen dan pembela bid’ah, Hamim Nuh Keller al-Jahmi ash-Shufi. Kita tidak perlu heran, karena Keller ini memiliki aqidah yang sama dengan as-Saqqof yaitu sama-sama jahmi, dan hal inilah yang sepertinya merupakan simpul benang merah yang dapat ditarik dengan Hizbut Tahrir yang aqidahnya juga tidak jauh dengan jahmiyah. Tulisan ini juga sebagai bantahan terhadap tulisan ngelantur yang berjumlah hampir 100 halaman dari seorang yang berkedok dengan al-Mujaddid (baca : al-Mudzabdzab) yang membantah salafiyin di forum http://www.gemapembebasan.or.id (baca : gemapembid’ahan) yang isinya kebanyakan menukil tulisan Muhammad Lazuardi al-Jawi. Insya Allah akan datang penjelasan dan bantahan-bantahan terhadap tulisan ngelanturnya di bantahan kedua.

Saya katakan : al-Bid’ah millah waahidah (Kebid’ahan itu adalah agama yang satu), maka tidak heran jika para pendukung bid’ah dapat bersatu padu di dalam memerangi ahlus sunnah, sebagaimana bersatunya Hizbut Tahrir dengan para pembela sufi, jahmi, asy’ari, maturidi, mu’tazili, fanatikus madzhabi dan selainnya. Akan datang juga penjelasan hal ini –insya Allah-.

Saya katakan : Hizbut Tahrir bersepakat dengan as-Saqqof dalam banyak perkara. Diantaranya adalah :

1. As-Saqqof melecehkan sahabat nabi yang mulia, terutama terhadap Mu’awiyah radhiallahu 'anhu dan ulama Ahlus Sunnah lainnya, yang tidak jauh berbeda dengan Hizbut Tahrir. Akan datang penjelasannya.

2. As-Saqqof dan Hizbut Tahrir bersepakat di dalam aqidah Asy’ariyah, Maturidiyah dan Jahmiyah, serta memerangi aqidah salafiyah. Akan datang penjelasannya.

3. As-Saqqof dan Hizbut Tahrir sama-sama bodoh di dalam ilmu hadits dan pirantinya. Para pembaca budiman akan mengetahuinya sebentar lagi.

4. As-Saqqof dan Hizbut Tahrir sama-sama suka berkhianat ilmiah, berdusta dan melakukan talbis (mencampuradukkan antara haq dan bathil) serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, sebagaimana akan datang penjelasannya.

5. As-Saqqof dan Hizbut Tahrir sama-sama fanatik dan ta'ashub terhadap fikrah atau pemikiran pendahulunya.

6. Yang lebih penting dari kesemua di atas adalah, as-Saqqof dan Hizbut Tahrir sama-sama bersepakat di dalam memerangi dakwah salafiyah dan ahlinya.

Di dalam risalah ini, ana merujuk pada beberapa kitab dan artikel, sebagai amanat ilmiah ana sebutkan diantaranya :

1. Al-Anwaarul Kaasyifah li tanaaqudlaat al-Khossaaf az-Zaa`iqoh wa Kasyfu maa fiiha minaz Zaighi wat Tahriifi wal Mujaazafah yang ditulis oleh Syaikhuna al-Fadhil Ali Hasan al-Halabi al-Atsari, Darul Ashoolah. Kitab ini dihadiahkan oleh Syaikh Ali Hasan al-Halabi hafizhahullahu 3 tahun lalu kepada guru saya, al-Ustadz al-Fadhil Abdurrahman bin Abdil Karim at-Tamimi ­hafizhahullahu dan ana fotokopi dari beliau. Alhamdulillah kitab ini banyak memberikan faidah dan menunjukkan hakikat kejahatan as-Saqqof terhadap Imam Albany dan penelantaran ilmu hadits.

2. At-Tanbiihatul Maliihah yang ditulis oleh Syaikh Abdul Basith bin Yusuf al-Gharib, yang telah diterjemahkan oleh Pustaka Azzam dengan judul ”Koreksi Ulang Syaikh Albany”.

3. Al-Qoulus Sadiid fii Raddi ’ala man ankara Taqsiimit Tauhiid yang ditulis oleh Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr, yang telah diterjemahkan oleh Najla Press dengan judul ”Bantahan Pengingkaran Tauhid”.

4. Dari beberapa website seperti : http://www.salafipublications.com, http://www.allaahuakbar.net dan selainnya.

Sebenarnya, ada beberapa kitab yang ditulis oleh para ulama yang juga membantah tanaqudlaat tulisan as-Saqqof ini, diantaranya bantahan yang ditulis oleh asy-Syaikh al-Fadhil DR. Khalid al-Anbari hafizahullahu yang berjudul Tanaaqudlaat al-Albany al-Waadlihaat Talbisaat wa-ftiro`aat, juga yang ditulis oleh Syaikh ’Amru Abdul Mun’im Salim al-Mishri, dan ada lagi beberapa ulama dan thullabul ilmi yang turut menulis bantahan terhadap as-Saqqof ini. Namun yang sampai di tangan ana hanyalah al-Anwaarul Kaasyifah, namun hanya dengan kitab ini, kebobrokan dan kedustaan as-Saqqof insya Allah dapat terbongkar.

Syaikh Ali Hasan al-Halabi mengatakan, bahwa orang yang mengetahui buku Tanaqudlaat Albany ini, tidak lepas dari 4 jenis orang :

1. Orang bodoh yang dengki, yang hanya melihat judul bukunya saja namun tidak mengetahui realita isinya, hanya karena selaras dengan kedengkian dan hawa nafsunya, mereka menggunakan buku ini untuk membantah tanpa diiringi dengan kefahaman dan pengetahuan.

2. Orang-orang hasad yang licik, yang mereka mengetahui isi buku ini namun mereka jahil terhadap hakikatnya dikarenakan hasad mereka telah mendarah daging dan menyatu dengan desahan nafas mereka.

3. Pelajar yang bingung yang tidak mengetahui al-Haq

4. Pelajar yang adil yang mengetahui kebodohan as-Saqqof dan menyingkap hakikat dirinya.

Dari keempat macam orang ini, mubtadi’ dan pembelanya, serta Hizbut Tahrir tidak lepas dari 3 macam orang yang disebutkan di awal.

Mari kita kupas kebobrokan as-Saqqof dan bukunya at-Tanaqudlaat ini, dan kebodohan para pendukungnya terutama dari Hizbut Tahrir.


1 2 3 4 5 6  next

Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du. Website almanhaj.or.id adalah sebuah media dakwah sangat ringkas dan sederhana, yang diupayakan untuk ikut serta dalam tasfiyah (membersihkan) umat dari syirik, bid'ah, serta gerakan pemikiran yang merusak ajaran Islam dan tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak mereka kepada pola pikir ilmiah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kebenaran dan kebaikan yang anda dapatkan dari website ini datangnya dari Allah Ta'ala, adapun yang berupa kesalahan datangnya dari syaithan, dan kami berlepas diri dari kesalahan tersebut ketika kami masih hidup ataupun ketika sudah mati. Semua tulisan atau kitab selain Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahihah dan maqbul, mempunyai celah untuk dikritik, disalahkan dan dibenarkan. Barangsiapa yang melihat adanya kesalahan hendaknya meluruskannya. Hati kami lapang dan telinga kami mendengar serta bersedia menerima. Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih. Jazaakumullahu khairan almanhaj.or.id Abu Harits Abdillah - Redaktur Abu Khaulah al-Palimbani - Web Admin