Kategori Al-Qur'an : Ilmu
Sabtu, 28 Februari 2004 19:06:37 WIB
Ada sebagian orang yang berkata bahwa apabila terdapat sebuah hadits yang bertentangan dengan ayat Al-Qur'an maka hadits tersebut harus kita tolak walaupun derajatnya shahih. Mereka mencontohkan sebuah hadits. "Sesungguhnya mayit akan disiksa disebabkan tangisan dari keluarganya". Mereka berkata bahwa hadits tersebut ditolak oleh Aisyah Radhiyallahu 'anha dengan sebuah ayat dalam Al-Qur'an surat Fathir : 18. "Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain". Bagaimana kita membantah pendapat mereka itu ?. Mengatakan ada hadits shahih yang bertentangan dengan Al-Qur'an adalah kesalahan yang sangat fatal. Sebab tidak mungkin Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang diutus oleh Allah memberikan keterangan yang bertentangan dengan keterangan Allah yang mengutus beliau.
Jumat, 27 Februari 2004 06:54:18 WIB
"Dan segala sesuatu telah kami terangkan dengan sejelas-jelasnya". Menurut keterangan dari Allah dan Rasul-Nya (Al-Qur'an dan Hadits) makna dari ayat ini ada dua macam :1. Secara tafshil, yaitu terperinci (seperti : Shalat, zakat, haji, dan seterusnya), 2. Secara mujmal, yaitu garis besarnya saja atau kaidah-kaidah/batasan-batasannya saja, (seperti masalah khamr, masalah bid'ah, tasyabuh, dan lain-lain). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Tidak ada satupun perintah Allah yang belum aku sampaikan kepada kalian, begitu juga tidak ada satupun larangan Allah yang belum aku sampaikan kepada kalian". Padahal kalau kita lihat hari ini, jenis khamr dan bid'ah barangkali jumlahnya mencapai puluhan bahkan mungkin ratusan. Apakah ini semuanya diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam satu persatu ?
Kamis, 26 Februari 2004 10:28:57 WIB
Hadits tersebut cukup terkenal terutama lewat khutbah-khutbah dan ceramah-ceramah. Tetapi sayang sekali hadits tersebut termasuk hadits yang tidak ada asal-usulnya dalam sunnah. Oleh karena itu kita tidak boleh meriwayatkannya atau menyandarkan perkataan tersebut kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari segi makna, hadits tersebut sangat bertentangan dengan syari'at Islam. Coba kita renungkan. "Ambillah (ayat) apapun dari Al-Qur'an untuk keperluan apapun yang engkau inginkan". Misalnya, seandainya kita duduk-duduk saja di salah satu ruangan di rumah kita, tidak bekerja dan tidak melakukan aktifitas apapun, sementara kita mengharapkan Allah menurunkan rezeki dari langit, dengan alasan kita mengambil Al-Qur'an untuk medapatkan rezeki dengan cara seperti ini. Apakah kita yang berakal sehat melakukan hal seperti ini .?
First Prev 1 2 3 4 Next Last