Kategori Dakwah : Firaq
Selasa, 16 Maret 2004 21:53:39 WIB
Yang dimaksud dengan at thiinah (tanah) menurut orang Rafidhah adalah tanah perkuburan Husain radhiallhu anhu-. Salah seorang dari orang-orang sesat mereka yang bernama Muhammad An Nu'man Al Haritsi yang bergelar dengan Syeikh Al Mufid, menukilkan di kitabnya Al Mazaar dari Abi Abdillah ia berkata : Di tanah perkuburan Husain terdapat obat untuk segala penyakit dan ia merupakan obat yang paling besar (ampuh). Sebagaimana orang Rafidhah mendakwakan, sesungguhnya orang syi'ah tercipta dari tanah yang khusus dan orang Sunni tercipta dari tanah yang lain, lalu terjadilah pengadukkan antara kedua tanah tadi dengan cara tertentu, maka apa-apa yang terdapat pada orang syiah dari kemaksiatan dan kejahatan, maka itu merupakan pengaruh dari tanah sunni.
Sabtu, 13 Maret 2004 19:10:02 WIB
Orang Rafidhah telah membuat bid'ah raj'ah, berkata Al Mufid : Telah sepakat mazhab imamiyah atas wajibnya terjadi raj'ah di kebanyakan dari para orang yang telah mati. Yaitu (yang mereka maksudkan dengan raj'ah ini) bangkitnya penutup imam-imam mereka, yang bernama Al Qaaim pada akhir zaman, ia keluar dari bangunan di bawah tanah, lalu menyembelih seluruh musuh-musuh politiknya, dan mengembalikan kepada syiah hak-hak mereka yang dirampas oleh kelompok-kelompok lain sepanjang masa (yang telah berlalu). Berkata sayid Al Murtadho di dalam kitabnya Al Masail An Nashiriyah : Sesungguhnya Abu Bakr dan Umar disalib pada saat itu di atas suatu pohon di zaman Al Mahdi -yakni imam mereka yang kedua belas-.
Kamis, 11 Maret 2004 07:11:04 WIB
Rafidhah mendakwakan kema'suman (terjaga dari dosa) bagi para imam, dan bahwasanya mereka mengetahui hal ghaib. Dinukil oleh Al Kulaini dalam Usulul Kafi : Telah berkata Imam Ja'far as Shodiq : Kami adalah perbendaharaan ilmu Allah, kami adalah penterjemah perintah Allah, kami adalah kaum yang maksum, telah diperintahkan untuk menta'ati kami, dan dilarang untuk menentang kami, kami adalah hujjah Allah yang kuat terhadap siapa yang berada di bawah langit dan di atas bumi. Al Kulaini meriwayatkan di Al Kafi : Bab Sesungguhnya para imam, jika mereka berkehendak untuk mengetahui, maka mereka pasti mengetahuinya. Dari Jafar ia berkata : Sesungguhnya Imam jika ia berkehendak mengetahui, maka ia pasti mengetahui, dan sesungguhnya para imam mengetahui kapan mereka akan mati.."
Senin, 8 Maret 2004 11:42:41 WIB
Aqidah Rafidhah berdiri atas caci maki, mencela dan mengkafirkan para sahabat -semoga Allah meridhoi para sahabat-. Al Kulaini menyebutkan di Furu' Al Kafi dari Ja'far alaihssalam : Manusia menjadi murtad setelah Nabi (meninggal) kecuali tiga orang, lalu aku bertanya : siapa tiga orang itu ? beliau berkata : Al miqdaad bin Aswad, Abu Dzar Al Ghifari dan Salman Al Farisi. Al Majlisi dalam kitab Haqqul Yakin menyebutkan : Bahwasanya seorang budak Ali bin Hasein berkata kepadanya : saya mempunyai hak pelayanan yang wajib atas dirimu, maka beritahu aku tentang Abu Bakar dan Umar, lalu ia menjawab : Mereka berdua adalah orang kafir, dan orang yang mencintai mereka maka ia orang kafir juga.
Kamis, 4 Maret 2004 21:53:22 WIB
Sesungguhnya Rafidhah yang dinamakan pada zaman kita sekarang ini dengan syiah, mengatakan sesungguhnya Al-Qur'an yang ada di pada kita, bukanlah Al-Qur'an yang telah diturunkan kepada nabi Muhammad, akan tetapi telah dirubah, ditukar, ditambah dan dikurangi. Jumhur ahli hadits dari kalangan syi'ah meyakini adanya pelencengan (perubahan) dalam Al-Qur'an seperti yang disebutkan oleh An Nuuri Al Tibrisi dalam kitabnya Fashlul Khithab Fi Tahrifil Kitabi Rabbil Arbab. Dan Muhammad bin Ya'qub Al Kulaini berkata di Usulul Kafi di bawah Bab bahasan : Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengumpulkan Al Qur'an seluruhnya, kecuali para imam
Kamis, 4 Maret 2004 21:42:35 WIB
Adalah Rafidhah orang yang pertama kali mengatakan tajsiim (bersifat seperti tubuh manusia). Sungguh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah menentukan bahwa sesungguhnya orang yang melakukan kedustaan ini dari kalangan kaum Rafidhah adalah Hisyam ibnul Hakam, dan Hisyam bin Salim Al-Jawaliqi, Yunus bin Abdurrahman Al-Qummi, dan Abu Ja'far Al-Ahwal. Seluruh orang yang disebutkan tadi termasuk syaikh-syaikh besar golongan Itsna Asyariyah (Rafidhah), kemudian mereka menjadi pemeluk paham Jahmiyah mu'athilah, sebagaimana sekumpulan riwayat mereka menyifati Rabb semesta alam dengan sifat-sifat negetif yang mereka masukkan sebagai sifat yang tetap bagi Allah.
First Prev 4 5 6 7 8 9 10 Next Last