Rabu, 1 Agustus 2012 23:46:46 WIB
Kategori : Risalah : Do'a & Taubat
Dzikir menguatkan ingatan, sehingga ia mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu ia lakukan tanpa dengan berdzikir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajari anaknya Fathimah Radhiyallahu anhuma dan (menantunya) ‘Ali Radhiyallahu anhu agar bertasbih setiap malam ketika akan tidur sebanyak 33 kali, dan bertahmid sebanyak 33 kali dan bertakbir sebanyak 34 kali. Ketika ia (Fathimah Radhiyallahu anhuma) meminta pembantu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mengadu kepadanya tentang apa yang ia hadapi dalam berumah tangga, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari hal tersebut di atas, kemudian bersabda:“Itu lebih baik dari kalian berdua dari seorang pembantu.” Dikatakan bahwa, “Barangsiapa yang terus menerus secara kontinu melakukan hal tersebut, maka akan mendapatkan kekuatan pada raganya sehingga ia tidak lagi memerlukan pembantu. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan bahwasanya kalimat “لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ”, memiliki pengaruh yang luar biasa dalam membantu kegiatan-kegiatan yang sulit dan meringankan kususahan dan kesulitan
Selasa, 31 Juli 2012 23:44:33 WIB
Kategori : Al-Qur'an
Setelah menyebutkan beberapa contoh ketika para Salafus Shalih mengkhatamkan al-Qur-an, Imam an-Nawawi berkata: “Pendapat yang terpilih bahwa hal tersebut harus disesuaikan dengan kondisi pembacanya masing-masing, dan akan berbeda pada setiap orang. Barangsiapa yang melihat bahwa dengan cara renungan yang mendalam dan wawasan yang luas dan hal itu menjadi prioritasnya dalam berinteraksi dengan al-Qur-an, maka baginya cukup dengan apa yang ia sanggup dalam menyelesaikan bacaan al-Qur-annya sehingga ia dapat memahami apa yang dibacanya. Demikian pula bagi yang sibuk dengan berdakwah atau hal lainnya yang penting dalam persoalan-persoalan agama dan kebaikan kaum Muslimin pada umumnya, maka baginya cukup standar ukuran waktu khatam yang dapat dipenuhinya, dan bagi siapa yang tidak termasuk kelompok orang-orang yang disebutkan di atas, maka perbanyaklah sesuai sesuai dengan kemampuannya, tanpa melewati batas kebosanan atau kejenuhan dalam membaca al-Qur-an. Ini merupakan perincian yang cukup baik menurut saya. Lalu saya ingin mengingatkan atas bahaya berpaling dari membaca al-Qur-an atau menolaknya atau lupa akan sebagian ayat-ayatnya atau menggantinya dengan membaca koran, majalah atau semacamnya.
Senin, 30 Juli 2012 14:57:37 WIB
Kategori : Risalah : Do'a & Taubat
Di antara keutamaan dan keberkahannya, bahwa pintu-pintu Surga dibuka pada dua hari tersebut, yaitu Senin dan Kamis. Pada saat inilah orang-orang Mukmin diampuni, kecuali dua orang Mukmin yang sedang bermusuhan. Dalil yang menguatkan hal ini adalah hadits yang termaktub dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” Keutamaan dan keberkahan berikutnya, bahwa amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah Tabaaraka wa Ta’aalaa pada kedua hari ini. Sebagaimana yang terdapat dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda : “Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis.
Minggu, 29 Juli 2012 15:16:24 WIB
Kategori : Fiqih : Puasa
Dan mengenai ketentuan waktu jatuhnya lailatul Qadr ini terdapat banyak pendapat di kalangan ulama. Namun mengenai indikasi-indikasi terkuat mengenai saat terjadinya lailatul Qadr ini bahwa matahari terbit pada pagi harinya dengan cerah. Hikmah dari disembunyikannya lailatul Qadr ini dari pengetahuan manusia, -wallaahu a’lam- menunjukkan keagungan seluruh malam di bulan Ramadhan, dan agar manusia bersungguh-sungguh dalam berharap untuk mendapatkannya sehingga ganjaran yang diperolehnya semakin besar pula. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Adapun hikmah dirahasiakannya lailatul Qadr ini, agar kesungguhan para hamba dalam upaya meraih keutama-annya benar-benar terwujud secara optimal, sebagaimana (hikmah) disembunyikannya waktu-waktu yang dikabulkan pada hari Jum‘at... dan seterusnya. Maka, sudah menjadi keharusan bagi kaum muslimin untuk mencari waktu (pada sepuluh malam terakhir-pen) sehingga benar-benar tepat pada lailatul Qadar, kemudian memuliakannya dan menghidupkannya dengan ibadah dan merendahkan diri kepada Allah dengan do’a, dzikir dan istighfar serta memperbanyak ibadah-ibadah Sunnah kepada Allah sehingga mereka mendapatkan ridha dari Allah Yang Mahatinggi dan Maha Pemurah serta memberikan ganjaran dan pahala yang sangat banyak.
Sabtu, 28 Juli 2012 13:49:35 WIB
Kategori : Bahasan : Aqidah
Bahwa para Shahabat Radhiyallahu anhum telah memandikan jenazah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , mengafaninya, menyalatkannya dan menguburkannya. Jika Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup sebagaimana kehidupan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dunia, tentu mereka tidak akan melakukan itu semua, hal yang mereka lakukan kepada semua orang mati lainnya. Fatimah Radhiyallahu anhuma juga telah meminta warisan dari peninggalan ayahnya. Sebab Fatimah meyakini bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat. Dan keyakinan ini tidak diingkari oleh seorangpun di antara para Sahabat. Tetapi Abu Bakar Radhiyallahu anhu menjelaskan bahwa para nabi tidak mewariskan harta.Para Shahabat Radhiyallahu anhum juga telah bersepakat untuk memilih seorang khalifah bagi kaum Muslimin sepeninggal Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penerus kepemimpinannya. Dan itu terjadi dengan diangkatnya Abu Bakar Radhiyallahu anhu sebagai khalifah. Apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup sebagaimana hidup di dunia, tentu mereka tidak akan mengadakan pengangkatan khalifah.
Jumat, 27 Juli 2012 06:56:23 WIB
Kategori : Risalah : Do'a & Taubat
Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu. Dan di antara beberapa keutamaan dan barakah hari yang agung ini adalah sebagai berikut: Pertama, terdapat berbagai hadits yang menjelaskan keutamaan dan kemuliaan hari Jum’at. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.” Hadits berikutnya, dari Abu Hurairah dan Hudzaifah. ‘Allah menyimpangkan kaum sebelum kita dari hari Jum’at. Maka untuk kaum Yahudi adalah hari Sabtu, sedangkan untuk orang-orang Nasrani adalah hari Ahad, lalu Allah membawa kita dan menunjukan kita kepada hari Jum’at.’”Dan hadits-hadits lain yang menunjukkan besarnya keutamaan hari Jum’at dan keistimewaannya di banding hari-hari lainnya.
First Prev 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Next Last