Kategori Al-Ilmu

Keinginan Menuntut Ilmu Tetapi Problem Yang Dihadapi Lupa Dan Tidak Ingat Ilmu Yang Didengarkan

Sabtu, 3 Juli 2004 22:51:05 WIB

KEINGINAN MENUNTUT ILMU TETAPI PROBLEM YANG DIHADAPI SELALU LUPA DAN TIDAK INGAT ILMU YANG DIDENGARKAN


Oleh
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Ali Syaikh





Pertanyaan.
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Ali Syaikh ditanya : Saya seorang yang mempunyai keinginan untuk menuntut ilmu dan ingin memberi manfaat kepada orang lain. Akan tetapi problem yang dihadapi adalah selalu lupa dan tidak teringat sedikitpun dalam pikiran saya akan ilmu yang saya dengarkan. Apakah nasehat Syaikh kepada saya ? Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan antum ya Syaikh.

Jawaban
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, manusia berbeda-beda dalam menuntut ilmu, tidak setiap penuntut ilmu hafal ilmu yang telah ia dengarkannya. Akan tetapi (ia tentu) hafal sedikit dari ilmu yang ia dengarnya. Dan ilmu itu diperoleh sedikit demi sedikit, jika (terus) diulang-ulang maka akan hafal. Saya menasehati agar berusaha dan bersungguh-sungguh menghafal Al-Qur’an. Karena menghafal itu adalah suatu tabiat, dengan menghafal dan mengulangi maka hafalan akan terus bertambah dan akan semakin kuat.

Barangsiapa bersungguh-sungguh ia akan dapati bahwa dengan menghafal Al-Qur’an akan memulai jalan untuk membuka “daya hafalannya”. Jika penanya belum hafal Al-Qur’an, hendaklah menghafal Al-Qur’an. Oleh karena itu sejumlah ulama pada masa lalu tatkala seorang penuntut ilmu masuk ke masjid ingin berguru dan menuntut ilmu kepada para syaikh setiap hari, sedangkan ia belum hafal Al-Qur’an, maka para syaikh tersebut berkata kepadanya : “Hafalkan Al-Qur’an terlebih dahulu! Setelah hafal kembalilah kepada kami! (yang demikian itu) karena menghafal Al-Qur’an akan membukakan “kekuatan untuk mengingat”.

Oleh karena seseorang yang telah mencoba menghafal Al-Qur’an, misalnya ia menghafal 10 juz, butuh waktu 8 jam untuk menghafalkannya, lalu membutuhkan pengulangan, akan tetapi setelah itu pada 20 juz yang terakhir, akan mudah dan mudah (sekali), hingga barangkali hafal 3/8 dari ½ juz dalam waktu antara maghrib dan isya atau sesudah subuh. Ini adalah suatu kenyataan, karena daya ingat akan terus bertambah jika selalu dilatih dan dipraktekkan. Oleh karena itu saya menasehatinya agar menghafal Al-Qur’an dan sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, karena ilmu akan bertambah dengan izin Allah Jalla Jalaluhu dan hafalan akan datang insya Allah.

KEADAAN PENUNTUT ILMU YANG TINGGAL DI NEGERI YANG JAUH DARI ULAMA SEPERTI DI EROPA

Pertanyaan.
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Ali Syaikh ditanya : Bagaimanakah dengan keadaan seorang penuntut ilmu yang rindu untuk duduk di majelis-majelis ilmu, akan tetapi mereka tinggal di negeri yang jauh dari para ulama, seperti keadaan kami di Eropa ?

Jawaban
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu, saat ini cara-cata untuk mendengarkan ilmu dari ahli ilmu mudah. Ada kaset-kaset, bisa melalui internet, dan cara-cara lain yang mana seseorang dapat mendengarkan dan melihat ahli ilmu. Maka (saat ini) untuk mendapatkan ilmu dari ulama yang masih hidup maupun yang sudah meninggal (semoga Allah Jalla Jalaluhu merahmati dan mengangkat derajat mereka semua di surgaNya) mudah sekali. Jika anda tidak dekat dengan ahli ilmu untuk mendapatkan ilmu secara langsung maka berusahalah dan giatlah selalu untuk mendengarkan pelajaran-pelajaran dan penjelasan-penjelasan mereka melalui kaset-kaset

MELAWAN RASA PUTUS ASA

Pertanyaan.
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Ali Syaikh ditanya : Bagaimana saya melawan rasa putus asa dan kemauan yang lemah dalam menuntut ilmu agama ?

Jawaban
Yang pertama, anda melawannya dengan bersandar dan berdo’a kepada Allah Jalla Jalaluhu, kemudian anda baca dan dengarkan keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu, kedudukan ahli ilmu dan orang-orang yang berilmu, kedudukan ahli ilmu serta besarnya pahala ahli ilmu, besarnya pahala menuntut ilmu, keutamaan menuntut ilmu, dan akhlak para dai, serta keutamaan menyampaikan petunjuk dan kebaikan. Engkau baca ayat-ayat yang berkenaan dengan hal ini, bahkan bacalah tafsirnya, hadits-haditsnya, maka Allah Jalla Jalaluhu akan memberikan kepadamu kemauan yang tinggi dalam menuntut ilmu.


[Disalin dari Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah, Edisi 02 Dzulqo’dah 1423/Januari 2003. Diterbitkan : Ma’had Ali Al-Irsyad Jl Sultan Iskandar Muda 45 Surabaya]

Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du. Website almanhaj.or.id adalah sebuah media dakwah sangat ringkas dan sederhana, yang diupayakan untuk ikut serta dalam tasfiyah (membersihkan) umat dari syirik, bid'ah, serta gerakan pemikiran yang merusak ajaran Islam dan tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak mereka kepada pola pikir ilmiah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kebenaran dan kebaikan yang anda dapatkan dari website ini datangnya dari Allah Ta'ala, adapun yang berupa kesalahan datangnya dari syaithan, dan kami berlepas diri dari kesalahan tersebut ketika kami masih hidup ataupun ketika sudah mati. Semua tulisan atau kitab selain Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahihah dan maqbul, mempunyai celah untuk dikritik, disalahkan dan dibenarkan. Barangsiapa yang melihat adanya kesalahan hendaknya meluruskannya. Hati kami lapang dan telinga kami mendengar serta bersedia menerima. Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih. Jazaakumullahu khairan almanhaj.or.id Abu Harits Abdillah - Redaktur Abu Khaulah al-Palimbani - Web Admin