Kategori Bahasan : Tauhid

Asal Usul Manusia,Teori Evolusi

Minggu, 28 Maret 2004 07:08:59 WIB

ASAL USUL MANUSIA, TEORI EVOLUSI


Oleh
Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta



Pertanyaan.
Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Ada yang mengatakan bahwa manusia berasal dari kera yang berevolusi. Apakah ini benar.?

Jawaban.
Perkataan ini tidak benar. Dalilnya adalah sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Qur'an ketika Allah menjelaskan tentang perkembangan penciptaan Adam. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah adalah seperti Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian berkata 'Jadilah!', maka iapun jadilah". [Ali-Imran : 59]

Kemudian tanah tersebut -dalam ayat- dibasahi sehingga menjadi tanah liat yang lengket, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dan sungguh kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah". [Al-Mu'minun : 12]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat". [Ash-Shaffat : 11]

Kemudian, tanah tersebut berubah menjadi Lumpur hitam yang diberi bentuk. Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk". [Al-Hijr : 26]

Kemudian setelah kering tanah tersebut berubah seperti tembikar. Ini dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar". [Ar-Rahman : 14]

Kemudian, Allah pun membentuk tanah tersebut menjadi bentuk yang Dia ingini ; lalu ditiupkan ruh kedalamnya dari ruh (ciptaan)-Nya. Tentang hal ini Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesunggguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, bila telah Aku sempurnakan bentuknya dan telah Aku tiupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, tunduklah kamu kepadanya dengan cara bersujud".[Al-Hijr : 28-29]

Itulah fase perkembangan penciptaan Adam dari sudut pandang Al-Qur'an. Adapun perkembangan yang dialami keturunan Adam disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya.

"Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ; lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging ; lalu segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang ; lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging ; kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik” [Al-Mu'minun : 12-14]

Adapun tentang istri Adam (Hawa), Allah Subhanahu wa Ta'ala terangkan bahwa ia diciptakan dari Adam, sebagaimana tersebut dalam firmanNya.

"Artinya : Hai manusia, bertakwalah kamu sekalian kepada tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari diri itulah Dia menciptakan istrinya".[An-Nisa : 1]

[Fatawa Lil Lajnah Ad-Da'imah 1/68-70, Di salin ulang dari Majalah Fatawa edisi 1/I/Ramadhan 4123H Hal. 8 -9. Alamat Pondok Pesantren Islamic Center Bin Baz, Piyungan - Bantul, Yogyakarta]

Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du. Website almanhaj.or.id adalah sebuah media dakwah sangat ringkas dan sederhana, yang diupayakan untuk ikut serta dalam tasfiyah (membersihkan) umat dari syirik, bid'ah, serta gerakan pemikiran yang merusak ajaran Islam dan tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak mereka kepada pola pikir ilmiah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kebenaran dan kebaikan yang anda dapatkan dari website ini datangnya dari Allah Ta'ala, adapun yang berupa kesalahan datangnya dari syaithan, dan kami berlepas diri dari kesalahan tersebut ketika kami masih hidup ataupun ketika sudah mati. Semua tulisan atau kitab selain Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahihah dan maqbul, mempunyai celah untuk dikritik, disalahkan dan dibenarkan. Barangsiapa yang melihat adanya kesalahan hendaknya meluruskannya. Hati kami lapang dan telinga kami mendengar serta bersedia menerima. Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih. Jazaakumullahu khairan almanhaj.or.id Abu Harits Abdillah - Redaktur Abu Khaulah al-Palimbani - Web Admin