Kategori Risalah : Sihir, Dukun

Bagaimana Tukang Sihir Itu Menghadirkan Jin ? Cara Al-Kaaf, Cara Al-Atsar

Selasa, 4 Juli 2006 09:52:26 WIB

BAGAIMANA TUKANG SIHIR ITU MENGHADIRKAN JIN ?-3/3-


Oleh
Wahid bin Abdissalam Baali



KETUJUH : CARA AL-KAFF [MELIHAT MELALUI TELAPAK TANGAN]
Dalam cara ini, tukang sihir akan menghadirkan seorang anak kecil yang belum baligh dengan syarat anak itu tidak dalam keadaan berwudhu. Kemudian dia akan melihat telapak tangan kiri anak tersebut, lalu menggambarkan garis persegi empat.

Di sekitar garis ini akan dituliskan beberapa mantra sihir, yang sudah pasti mengandung unsur kesyirikan. Mantra-mantra tersebut ditulis di semua sisi garis dari persegi empat itu. Kemudian diletakkan di telapak tangan anak tersebut, tepat di tengah empat persegi itu “minyak dan bunga berwarna biru” atau “minyak dan tinta berwarna biru,” lalu dia tuliskan mantra lain dengan huruf terpisah di atas kertas persegi panjang, kemudian meletakan kertas tersebut seperti payung di atas wajah si anak tersebut dan memakaikan topi di atasnya agar tidak lepas. Selanjutnya, anak itu ditutup seluruh badannya dengan kain yang berat. Dalam kondisi seperti ini, anak kecil tersebut bisa melihat telapak tangannya (karena pengaruh sihir), yang tentunya dia tidak akan dapat melihatnya karena gelap. Kemudian tukang sihir terlaknat itu akan mulai membaca mantra yang teramat kufur, tiba-tiba anak itu akan merasa seakan-akan menjadi terang benderang dan melihat gambar yang bergerak di telapak tangannya. Lalu si penyihir itu akan bertanya kepada anak itu, “Apa yang kamu lihat?” “Aku melihat gambar seorang laki-laki di hadapanku,” jawab anak itu. “Katakan kepada orang itu, tuanmu berkata kepadamu dengan memerintahkan ini dan itu,” papar si penyihir itu. Maka gambar itu pun bergerak sesuai perintah.

Seringkali cara ini dipergunakan untuk mencari sesuatu yang hilang. Tidak tertutup lagi bahwa dalam cara ini mengandung kemusyrikan dan kekufuran serta mantra-mantra yang tidak dapat dipahami.

KEDELAPAN : CARA AL-ATSAR [MEMANFAATKAN BENDA BEKAS PAKAI]
Menurut cara ini, si penyihir akan meminta, beberapa barang bekas pakai dari si pasien, seperti sapu tangan, penutup kepala, baju atau sobekan kain yang masih berbau keringat si pasien. Kemudian si penyihir itu akan mengikat ujung sapu tangan itu, lalu mengukurnya sepanjang empat jari dan sapu tangan itu dipegang dengan kuat, lalu dibacakan surat at-Takaatsur atau surat pendek lainnya dengan suara keras. Selanjutnya si penyihir membacakan mantra yang berbau syirik secara pelan. Kemudian memanggil jin seraya berkata, “Jika penyakit yang dideritanya itu disebabkan oleh jin, maka pendekkanlah sapu tangan itu. Dan jika penyakit itu akibat kedengkian, maka panjangkanlah sapu tangan itu. Dan jika penyakit itu termasuk dari bagian kedokteran, maka hendaklah kalian membiarkan sebagaimana wujudnya. Kemudian tukang sihir itu akan mengukurnya sekali lagi. Jika dia mendapatkan sapu tangan itu terlalu panjang, melebihi empat jari, maka si penyihir itu akan mengatakan, “Anda terkena penyakit dengki.” Dan jika sapu tangan itu pendek, maka dia akan mengatakan, “Anda telah dirasuki jin.” Dan jika dia mendapatkan sapu tangan itu seperti adanya, empat jari, maka dia akan mengatakan, “Tidak ada masalah dengan diri anda. Silahkan anda berkonsultasi ke dokter.”

Komentar mengenai cara ini

[1]. Upaya pengelabuan yang dilakukan penyihir terhadap penderita, di mana dia mengangkat suaranya ketika membaca al-Qur’an dengan tujuan agar penderita penyakit itu mengira bahwa penyihir itu mengobatinya dengan al-Qur’an, padahal kenyataannya tidak demikian, tetapi rahasianya terletak pada mantra yang dibacanya secara pelan.

[2]. Meminta bantuan kepada jin, memanggil dan berdoa kepada mereka, semuanya itu merupakan perbuatan syirik kepada Allah Yang Maha Agung.

[3]. Dalam prakteknya, penyihir itu telah banyak melakukan kedustaan. Anda pasti tidak mengetahui bahwa jin ini jujur atau berdusta dalam hal ini. Kami pernah melakukan pengujian terhadap tindakan beberapa orang penyihir, terkadang mereka memang jujur dan tidak jarang juga mereka berdusta. Di mana ada beberapa orang pasien yang datang kepada kami dan menceritakan bahwa ada seorang tukang sihir yang berkata kepadanya, “Anda telah terkena penyakit ‘ain (berasal dari pandangan mata yang dengki).” Tetapi ketika kami membacakan al-Qur-an padanya, maka ada jin yang berbicara melalui dirinya, dan tidak terdapat penyakit ‘ain pada dirinya. Dan berbagai hal lainnya.
Dan mungkin di sana masih banyak cara lain yang tidak saya ketahui.

[Disalin dari kitab Ash-Shaarimul Battaar Fit Tashaddi Lis Saharatil Asyraar edisi Indonesia Sihir & Guna-Guna Serta Tata Cara Mengobatinya Menurut Al-Qur'an Dan Sunnah, Penulis Wahid bin Abdissalam Baali, Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi'i]

Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du. Website almanhaj.or.id adalah sebuah media dakwah sangat ringkas dan sederhana, yang diupayakan untuk ikut serta dalam tasfiyah (membersihkan) umat dari syirik, bid'ah, serta gerakan pemikiran yang merusak ajaran Islam dan tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak mereka kepada pola pikir ilmiah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kebenaran dan kebaikan yang anda dapatkan dari website ini datangnya dari Allah Ta'ala, adapun yang berupa kesalahan datangnya dari syaithan, dan kami berlepas diri dari kesalahan tersebut ketika kami masih hidup ataupun ketika sudah mati. Semua tulisan atau kitab selain Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahihah dan maqbul, mempunyai celah untuk dikritik, disalahkan dan dibenarkan. Barangsiapa yang melihat adanya kesalahan hendaknya meluruskannya. Hati kami lapang dan telinga kami mendengar serta bersedia menerima. Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih. Jazaakumullahu khairan almanhaj.or.id Abu Harits Abdillah - Redaktur Abu Khaulah al-Palimbani - Web Admin