Kategori Dakwah : Hizbiyyah
Rabu, 11 Juli 2007 03:24:05 WIB
Di antara model talbis yang telah dilakukan oleh para hizbiyyin adalah menggabungkan antara kekufuran, kebid’ahan dan kesesatan zaman ini dengan ajaran-ajaran Islam, seperti demokrasi Islami, sandiawara Islami, nyanyian Islami, partai Islami, dan “sederet nama-nama Islami” yang lainnya. Tidak berhenti di situ saja, bahkan mereka juga hendak mengaburkan kaum muslimin dari manhaj yang lurus, manhaj Salafush Shalih, dengan mencampuradukkan antara manhaj salaf dengan manhaj harokah yang bid’ah yang dikemas dengan nama baru “Salafi Haroki”. Dengan cara ini mereka hendak mengajak para pengikut Salafush Shalih untuk berpaling dari manhaj Salaf dan menganut manhaj Haroki yang bid’ah!. Mengingat bahaya yang besar di balik syubhat ini, maka dalam pembahasan kali ini kami berusaha menyingkap syubhat mereka ini sebagai nasehat kepada kaum muslimin.
Sabtu, 17 Februari 2007 13:56:31 WIB
Fatwa tersebut tidak menashkan bahwa Syaikh Ali, Murji’ah –tidak akan beliau mengucapkan ini !!- khilaf antara fatwa ini dengan Syaikh Ali pada masalah kitab dan diskusi bersamanya pada perkara ini. Keberadaan orang-orang lain yang hendak memaksakan kandungan fatwa ini, bahwasanya fatwa ini mewajibkan hukum atas Syaikh Ali bahwa beliau Murji’, maka ini tidak saya pahami, dan aku menyangka bahwa saudara-saudara di sini juga tidak memahami ini. Fatwa ini - wa lillahil hamdu- tidak menyelisihi hubungan antara Syaikh Ali dan Masyayikh, mereka menghormati dan menghargai Syaikh Ali. Syaikh Ali telah menjelaskan dengan penjelasan ilmiah –sebagaimana dilakukan oleh Salaful Ummah-
Selasa, 30 Januari 2007 01:50:13 WIB
Ta’awun yang syar’iy di dalam kebajikan dan ketakwaan merupakan kalimat yang mencakup seluruh kebajikan, yang akan membawa kebaikan bagi masyarakat muslim dan keselamatan dari keburukan serta sadarnya individu akan peran tanggung jawab yang diemban di atas bahunya. Karena ta’awun di dalam kehidupan umat merupakan manifestasi dari kepribadiannya dan merupakan pondasi di dalam membina perabadan umat. Ta’awun yang syar’iy merupakan konsekuensi dari wala’ (loyalitas) kepada kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman : “ Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar” Barangsiapa yang meninggalkan nasehat kepada saudaranya dan menelantarkannya, maka pada hakikatnya ia adalah seorang penipu dan bukan pembela mereka
Sabtu, 9 September 2006 15:33:02 WIB
Perkataan ini mengherankan dan mengagetkan sekali, bagaimana mungkin bermadzhab salafi itu bid’ah dan sesat? Bagaimana mungkin dinyatakan bid’ah padahal ia mengikuti madzhab salaf, sementara mengikuti madzhab mereka adalah wajib sebagaimana dijelaskan Al-Kitab dan As-Sunnah dan ia juga haq dan huda ? Allah berfirman. “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Hendaklah kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin”. Dengan demikian bermadzhab salaf itu tidak bid’ah tapi sunnah, dan justru bermadzhab dengan selain salaf adalah bid’ah.
Kamis, 29 Juni 2006 11:32:33 WIB
Ungkapan "Kebenaran yang tidak teroganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir rapi", ini tidak benar dari Ali, sebab dasarnya ini merupakan ungkapan yang dibuat oleh orang-orang haraki yang masih baru. Agama kita telah tersusun apik tanpa harus ditambah dengan membuat tanzim-tanzim, agama kita telah baku dalam bingkainya tampa harus membuat bingkai baru, agama kita berdiri tegak di atas tanzim. Jika Islam kita terapkan dengan benar sebagaimana yang terjadi pada zaman Rasul, maka secara otomatis kita akan terorganisir rapi. Jika kita masih menyibukkan diri dengan membuat bingkai-bingkai dan tanzim-tanzim baru ; berwala dan bara di atas dasar ini, dan dengan membuat baiat-baiat bid'ah, hal-hal ini seluruhnya pada dasarnya bukanlah dari agama Allah sedikitpun.
Minggu, 4 Juni 2006 13:55:23 WIB
Adapun nasehatku kepada penuntut ilmu dalam menyikapi fitnah tuduhan murjiah (terhadap Syeikh al-Albani, -pent) belakangan ini yang membingungkan pikiran, sebenarnya sangatlah sederhana. Pertama bahwa bantahan-bantahan kami dan bantahan dari ikhwan kami (ulama Jazirah, -pent)sangat kuat sekali dan seluruhnya berdiri diatas kaedah dasar keilmuan yang sangat tuntas. Kami para penuntut ilmu di Jordan yang berada di Markaz Imam al-Albani pernah menulis sebuah risalah yang kami beri judul" Mujmal Masail iman al-'ilmiyyah fi Usul aqidah as-Salafiyyah". Kami telah terangkan masalah ini ? yaitu oleh Syeikh Salim Hilali pada acara Daurah tahun lalu yang bertempat di Ma'had ini. Semoga Allah memberikan berkah kepada kalian dalam ilmu dan ijtihad kalian.
First Prev 1 2 3 4 5 Next Last