Kategori Kitab : Hari Kiamat (2)

Pasal Ketiga : Tersebarnya Rasa Aman Dan Keberkahan Pada Zaman ‘Isa Alaihissallam

Senin, 9 Mei 2005 06:05:28 WIB

Zaman ‘Isa Alaihissallam adalah zaman yang dipenuhi dengan keamanan, kesejahteraan dan kemakmuran serta kelapangan. Allah akan menurunkan hujan lebat pada zamannya, bumi mengeluarkan buah-buahan dan keberkahannya, harta akan melimpah, sementara percekcokan, kebencian juga sikap saling hasad (dengki) akan hilang. Dijelaskan dalam hadits an-Nawwas bin Sam’an yang panjang tentang Dajjal, turunnya ‘Isa Alaihissallam dan keluarnya Ya'-juj dan Ma'-juj pada zaman ‘Isa Alaihissallam, do’a beliau untuk kebinasaan mereka, dan kehancuran mereka. Di dalamnya terdapat sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Kemudian Allah akan mengirim hujan, di mana rumah yang terbuat dari tanah liat juga rumah dari bulu tidak bisa menahannya, lalu akan mencuci bumi sehingga bersih seperti cermin kaca, kemudian dikatakan kepada bumi, “Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkahanmu,” maka ketika itu sejumlah orang dapat memakan buah delima dan berteduh dengan kulitnya, dan susu pun diberi berkah, sehingga susu unta yang akan melahirkan cukup untuk satu kelompok manusia dengan jumlah yang banyak, susu sapi yang akan melahirkan cukup untuk satu kabilah manusia, dan susu kambing yang akan melahirkan cukup untuk satu keluarga manusia.”

Pasal Keempat : Ya'-juj Dan Ma'-juj

Minggu, 13 Februari 2005 07:06:12 WIB

Sebelum berbicara tentang Ya'-juj dan Ma’-juj kami melihat sangat tepat jika kita berbicara tentang asal mereka, dan apakah yang dimaksud dengan kata Ya'-juj dan Ma'-juj. Lafazh Ya'-juj dan Ma'-juj adalah dua isim ‘Ajam (non Arab), ada juga yang mengatakan berasal dari bahasa Arab. Jika demikian, dua kata ini diambil dari kata (أَجَّتِ النَّارُ أَجِيْجًا) maknanya adalah api yang menyala, atau diambil dari kata (اَلأُجَاجُ), maknanya adalah air mendidih yang amat sangat hingga bergolak (membeku). Ada juga yang mengatakan berasal dari kata (اَلأَجُّ) maknanya ada-lah cepatnya memusuhi. Ada juga yang mengatakan Ma'-juj berasal dari kata (مَاجَ) maknanya adalah goyah. Keduanya dengan wazan (يَفْعُولُ) pada kata Ya'juuj dan dengan wazan (مَفْعُولُ) pada kata kata Ma'-juuj, atau dengan wazan (فَاعُولُ) untuk keduanya. Jika keduanya ini memang berasal dari bahasa Arab. Adapun jika kedua berasal dari bahasa ‘Ajam (non Arab), maka keduanya tidak memiliki kata dasar, karena bahasa ‘Ajam tidak diambil dari bahasa Arab. Mayoritas ulama membaca dengan ungkapan (يَاجُوجُ) dan (مَاجُوجُ) tanpa menggunakan hamzah, yang berarti kedua alifnya sebagai tambahan. Asal kedua kata tersebut adalah (يَجَجَ) dan (مَجَجَ), adapun qira-ah (cara baca al-Qur-an) ‘Ashim menggunakan hamzah yang disukunkan.

Pasal Keempat : Dalil-Dalil Akan Keluarnya Ya'-juj Dan Ma'-juj

Senin, 6 Desember 2004 20:22:24 WIB

Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain). Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapati di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan. Mereka berkata, ‘Wahai Dzul Qarnain, sesungguhnya Ya'-juj dan Ma'-juj itu (makhluk yang berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?’ Dzul Qarnain berkata, ‘Apa yang telah dianugerahkan Rabb-ku kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Dzul Qarnain) berkata, ‘Tiuplah (api itu).’ Ketika besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).’ Maka mereka (Ya'-juj dan Ma'-juj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat (pula) melubanginya. Dia (Dzul Qarnain) berkata, ‘(Dinding) ini adalah rahmat dari Rabb-ku, maka apabila janji Rabb-ku sudah datang, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabb-ku itu adalah benar.’ Kami biarkan mereka (Ya'-juj dan Ma'-juj) di hari itu berbaur antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka semuanya.”

Pasal Keempat : Dinding Ya'-juj Dan Ma'-juj

Kamis, 12 Agustus 2004 22:50:04 WIB

Dzul Qarnain membangun dinding Ya'-juj dan Ma'-juj untuk menghalangi antara mereka dan tetangga mereka yang telah meminta pertolongan kepada Dzul Qarnain dari kejahatan Ya'-juj dan Ma'-juj. Tempat dinding penghalang tersebut tidak diketahui tempatnya dengan pasti. Sebagian raja dan para ahli sejarah berusaha untuk mengetahui tempat-nya, di antaranya adalah Khalifah al-Watsiq, beliau pernah mengutus beberapa gubernurnya bersama pasukan infantri untuk pergi guna melihat dinding tersebut, menelitinya dan menjelaskan kepadanya ketika kembali. Maka mereka menelusuri dari suatu negeri ke negeri lain, dan satu kerajaan ke kerajaan lainnya hingga mereka sampai kepadanya, dan melihat dinding tersebut yang terbuat dari besi juga timah. Mereka menyebutkan bahwa mereka melihat sebuah pintu yang sangat besar dengan kuncinya yang sangat besar, demikian pula mereka melihat susu-susu dan madu pada sebuah benteng di sana, dan dijaga oleh para penjaga dari kerajaan-kerajaan yang berbatasan dengannya, dan dinding tersebut sangat tinggi sekali, tidak dapat didaki juga gunung-gunung yang ada di sekitarnya tidak dapat didaki. Setelah itu mereka kembali ke negeri mereka, setelah mengembara lebih dari 2 tahun, dan menyaksikan banyak keajaiban.” Kisah ini disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsiirnya, akan tetapi beliau tidak menyebutkan sanadnya, maka hanya Allah-lah yang mengetahui kebenaran kisah tersebut. Dan yang ditunjukkan dari beberapa ayat terdahulu bahwa dinding tersebut dibangun di antara dua gunung.

Pasal Kelima : Tiga Penenggelaman Ke Dalam Bumi

Rabu, 7 Juli 2004 11:10:08 WIB

Diriwayatkan dari Ummu Salamah Radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ‘Sepeninggalku akan terjadi penenggelaman di timur, penenggelaman di barat, dan penenggelaman di Jazirah Arab.” Aku bertanya, “Apakah bumi akan ditenggelamkan sementara di dalamnya ada orang-orang yang shalih?” Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Jika penduduknya sudah banyak melakukan kefasikan dan kekejian.” Tiga penenggelaman ini belum terjadi sampai sekarang, seperti tanda-tanda besar Kiamat yang lainnya yang belum muncul, walaupun sebagian ulama berpendapat bahwa hal itu telah terjadi, sebagaimana difahami oleh asy-Syarif al-Barzanji. Akan tetapi yang benar bahwa hal itu belum terjadi sampai sekarang, yang terjadi hanyalah penenggelaman pada berbagai tempat yang berbeda-beda, dan terjadi pada zaman yang berjauhan, hal itu termasuk tanda-tanda kecil Kiamat. Sementara tiga penenggelaman ini akan sangat terjadi besar lagi menyeluruh pada banyak tempat di berbagai belahan bumi bagian timur, barat, dan di Jazirah Arab. Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Dan telah ditemukan penenggelaman di berbagai tempat, akan tetapi mungkin saja bahwa yang dimaksud dengan tiga penenggelaman adalah sesuatu yang lebih dahsyat daripada yang telah ditemukan, seperti ukurannya dan tempatnya yang lebih besar.” Hal ini diperkuat dengan apa yang disebut di dalam sebuah hadits bahwa penenggelaman itu terjadi ketika banyak kejelekan dan kekejian di tengah manusia, dan ketika kemaksiatan merajalela, wallahu a’lam.

Pasal Keenam : A s a p

Rabu, 23 Juni 2004 13:35:30 WIB

Sementara sebagian ulama berpendapat dengan menggabungkan antara riwayat-riwayat (atsar) ini. Mereka berpendapat adanya dua asap, salah satu-nya sudah muncul sementara yang lain belum, dan itulah yang akan terjadi di akhir zaman. Adapun yang telah nampak, maka hal itu yang telah disaksikan oleh orang-orang Quraisy seperti asap, dan asap ini bukanlah asap secara hakiki, yang akan muncul sebagai salah satu tanda dari tanda-tanda Kiamat. Al-Qurthubi berkata, “Mujahid berkata, Ibnu Mas’ud pernah berkata, ‘Keduanya adalah asap yang salah satunya telah terjadi, dan yang tersisa adalah asap yang memenuhi di antara langit dan bumi, seorang mukmin tidak men-dapatinya melainkan ia merasakannya seperti terkena selesma (flu), adapun orang kafir maka asap itu akan menembus.’” Ibnu Jarir rahimahullah berkata, “Wa ba’du, sesungguhnya tidak bisa diingkari bahwa asap tersebut telah menimpa orang-orang kafir sebagaimana yang telah diancamkan kepada mereka, demikian pula asap tersebut akan menimpa yang lainnya, sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kita, karena berita-berita dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mendukung bahwa hal itu akan terjadi. Jadi apa-apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud telah terbukti, maka dua kabar yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah shahih.”

First  Prev  1  2  3  4  Next  Last

Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du. Website almanhaj.or.id adalah sebuah media dakwah sangat ringkas dan sederhana, yang diupayakan untuk ikut serta dalam tasfiyah (membersihkan) umat dari syirik, bid'ah, serta gerakan pemikiran yang merusak ajaran Islam dan tarbiyah (mendidik) kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni dan mengajak mereka kepada pola pikir ilmiah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kebenaran dan kebaikan yang anda dapatkan dari website ini datangnya dari Allah Ta'ala, adapun yang berupa kesalahan datangnya dari syaithan, dan kami berlepas diri dari kesalahan tersebut ketika kami masih hidup ataupun ketika sudah mati. Semua tulisan atau kitab selain Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahihah dan maqbul, mempunyai celah untuk dikritik, disalahkan dan dibenarkan. Barangsiapa yang melihat adanya kesalahan hendaknya meluruskannya. Hati kami lapang dan telinga kami mendengar serta bersedia menerima. Semoga Allah menjadikan upaya ini sebagai amalan shalih yang bermanfaat pada hari yang tidak lagi bermanfaat harta dan anak-anak, melainkan orang yang menemui Rabb-nya dengan amalan shalih. Jazaakumullahu khairan almanhaj.or.id Abu Harits Abdillah - Redaktur Abu Khaulah al-Palimbani - Web Admin